Berita

Persiapan pesawat baru kepresidenan/Net

Politik

Beda Sikap PDIP Soal Pesawat Kepresidenan, Pengamat: Mereka Sama Sekali Tidak Mewakili Wong Cilik

JUMAT, 28 FEBRUARI 2020 | 22:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana Presiden Joko Widodo untuk menambah pesawat kepresidenan dengan menyewa sebuah pesawat Garuda Indonesia sangat disayangkan disaat kondisi ekonomi yang stagnan cenderung lamban.

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Krunia Syah mengatakan, penambahan pesawat kepresidenan menurutnya bukan hal yang harus diprioritaskan.

"Sangat disayangkan dengan kondisi ekonomi stagnan cenderung lamban, tetapi hal yang tidak prioritas justru diputuskan oleh pemerintah," ucap Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/2).

Apalagi kata Dedi, PDIP yang merupakan pengusung Presiden Jokowi pernah memprotes keras terhadap rencana awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membeli pesawat kepresidenan.

"Ini juga sekaligus kritik terhadap PDIP, bahwa mereka sama sekali tidak mewakili wong cilik sebagaimana slogan yang diteriakkan tiap Pemilu," tegasnya.

Dedi pun mempertanyakan sikap protes dan kritis dari PDIP. Apalagi, beberapa politisi PDIP pernah menyarankan untuk menjual pesawat kepresidenan jika sedang membutuhkan uang.

Hal tersebut lah yang dipertanyakan jika pada akhirnya Presiden Jokowi akan menambah pesawat kepresidenan dalam kondisi ekonomi Indonesia sedang sulit.

"Jokowi seharusnya memahami, ada hal yang lebih pantas dilakukan selain membeli pesawat baru, terlebih moda transportasi udara kepresidenan yang saat ini ada masih terbilang baru untuk ukuran pesawat," katanya.

"Kepekaan sosial sepertinya makin menjauh dari penyelenggara negara, sehingga kepentingan elit akan makin sering mengemuka dibanding kepentingan publik," tegasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya