Berita

Anwar Ibrahim dan Mahathir/Net

Dunia

Memaknai Strategi Politik Mahathir, Analis: Kursi PM Tak Akan Dibiarkan Jatuh Kepada Anwar Ibrahim

KAMIS, 27 FEBRUARI 2020 | 01:32 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Di tengah polemik pengunduran diri sebagai Perdana Menteri hingga berujung jabatan Perdana Menteri Sementara, pengaruh Mahathir Mohamad di Negeri Jiran Malaysia makin menguat.

Bahkan, Tun Mahathir kini telah berperan sebagai sosok sentral sebagai penentu pembentukan pemerintahan Malaysia berikutnya.

Menurut Assoc Prof Ahmad Martadha Mohamed dari Universiti Utara Malaysia, Mahathir merupakan kingmaker yang menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab memetakan nasib politik Malaysia

“Tun Mahathir mengundurkan diri sebagai PM dan Ketum Bersatu meninggalkan PH, berarti dia tidak lagi bertanggung jawab kepada Pakatan Harapan. Tidak ada lagi pakta suksesi, tidak ada yang bisa memaksanya ke dalam perjanjian suksesi. Dia dapat memulai dari awal lagi dan memetakan nasib Malaysia," kata Assoc Prof Ahmad Martadha dilansir CNA, Rabu (26/2).

Melalui pengalaman dan kemampuannya, kini Mahathir telah dinilai publik Malaysia sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan mumpuni. Hal itulah yang mendasari banyaknya dukungan publik kepadanya.

"Dengan kondisi ekonomi dan penyebaran COVID-19, Malaysia membutuhkan pemimpin yang cakap, dan semua orang mengatakan Tun adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu," jelas dosen Universiti Utara Malaysia tersebut.

Hal senada juga disampaikan Senior Fellow dari Singapore Institute of International Affairs, Dr Oh Ei Sun. Ia mengatakan, pengunduran diri Mahathir sebagai perdana menteri justru makin menguatkan posisi Mahathir.

"Dia menikmati dukungan dari semua pihak. Dia adalah perekat bagi kedua koalisi untuk bekerja sehingga peluang baginya untuk terus berlanjut sebagai perdana menteri sangat tinggi," jelas Dr Oh.

Di sisi lain, Direktur Asia Institute Tasmania di Universitas Tasmania, Profesor James Chin menyebut bahwa pengunduran diri Mahathir adalah strategi agar takhta PM tak jatuh kepada Presiden PKR, Anwar Ibrahim.

“Anwar tidak akan menjadi perdana menteri tahun ini atau tahun depan, dan mungkin akan kehilangan kesempatannya untuk menjadi perdana menteri di masa depan juga. Selama Mahathir yang bertanggung jawab, dia akan mencoba untuk menyerahkan posisi perdana menteri kepada orang lain," kata Prof Chin.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya