Berita

Yasonna Laoly/Net

Politik

Menkumham: Tidak Ada Cekal, Rizieq Shihab Kalau Mau Pulang Ya Pulang Saja

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 16:10 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah Indonesia tidak pernah mencekal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab yang ingin pulang ke tanah air.

Penegasan itu disampaikan langsung Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafii saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).

"Soal Habib Rizieq, kalau beliau mau masuk ya masuk aja, enggak ada daftar cekal, daftar tangkal di kita, kalau mau masuk, masuk. Pemerintah sama sekali tidak membuat penangkalan, di imigrasi tidak ada data penangkalan sama sekali," jawab menteri asal PDIP itu.

Syafii atau yang akrab disapa Romo bertanya ke Yasonna Laoly perihal Rizieq dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi, meskipun pemerintah Indonesia mengklaim tidak ada pencekalan terhadap penggagas Aksi 212 itu.

"Kedubes RI, Habib Rizieq itu nggak bisa pulang karena dicekal oleh pemerintah Arab Saudi, ternyata pemerintah Arab Saudi nggak bantah, cuma dia tambah atas permintaan Pemerintah RI," tuturnya.

Atas alasan itu, Romo meminta agar pemerinta memberi penjelasan detail tentang nasib Rizieq Shihab tersebut.

“Kita hanya ingin minta kejelasan apa yang menyebabkan Habib Rizieq tidak bisa kembali ke Indonesia? Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia? Dia adalah salah satu WNI. Itu pertanyaan saya," sambungnya.

Yasonna memastikan bahwa pihak Imigrasi tidak mencatat ada daftar cekal dan tangkal atas nama pentolan FPI itu jika ingin pulang ke tanah air. Bahkan, menurutnya, Pemerintah Arab Saudi juga tidak melakukan pencekalan terhadap Habib Rizieq.

"Sudah berkali-kali imigrasi menyampaikan statement itu. Tidak ada cekal dari sana. Kami belum melihat ada surat mengatakan bahwa dia dicekal Pemerintah Arab Saudi atas permintaan Indonesia, kami belum melihat itu," jawab Yasonna Laoly.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya