Berita

Masinton Pasaribu/RMOL

Politik

Spekulasi Harun Masiku Ditembak Mati, Masinton Pasaribu: Siapa Yang Tahu?

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 15:02 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengaku tidak tahu menahu soal keberadaan eks caleg PDIP Harun Masiku yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Berdasarkan informasi beredar, Harun Masiku berada di Indonesia lantaran melintas di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sebagaimana terekam kamera pengintai CCTV pada 7 Januari lalu.

"Siapa yang tahu? iya kan. Kita mana tahu, orangnya gak ada, ngilang," kata Masinton Pasaribu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).

Adapun, terkait spekulasi yang dilontarkan anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman bahwa Harun Masiku bisa saja telah ditembak mati, Masinton Pasaribu menganggap wajar pernyataan politisi Demokrat itu.

Menurut dia, pertanyaan bernada pernyataan itu merupakan hak seorang anggota DPR apalagi Komisi III yang mempunyai tugas pengawasan di dibidang penegakan hukum.

"Itu hak anggota DPR untuk menanyakan ke mitra kerjanya dalam hal ini anggota Komisi III dengan Menkumham. Pertanyaan maupun pernyataan didalam rapat itu kan dijamin oleh konstitusi. Menurut saya sih wajar aja dalam rangka pengawasan," kata Masinton Pasaribu yang juga anggota Komisi III.

Lebih lanjut, Masinton Pasaribu meminta agar kasus Harun Masiku jangan dikait-kaitkan dengan partai banteng. Sebab, kata dia, persoalan yang melilit Harun Masiku merupakan masalah pribadi dan tidak berkaitan dengan partai.

Masinton Pasaribu menegaskan bahwa kader PDI Perjuangan tidak tahu menahu soal Harun Masiku. Apalagi berkomunikasi langsung dan menyanyakan dimana keberadaan Harun Masiku yang hingga saat ini belum diketahui.

"Enggak ada kaitannya dengan PDIP. Yaa orang dalam posisi kita juga gak tahu keberadaannya, gimana komunikasi," demikian Masinton Pasaribu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya