Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Akibat Sanksi AS, Iran Sulit Tangani Corona

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 14:06 WIB

Di tengah merebaknya wabah virus corona baru (Covid-19), yang paling dipusingkan adalah Iran.

Dengan sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat, Iran semakin sulit untuk mendapatkan pasokan obat-obatan dan peralatan medis lainnya untuk mengatasi wabah.

Dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin (24/2), Ketua Dewan Tinggi HAM Iran, Ali Baqeri-Kani menegaskan sanksi terhadap pasokan obat-obatan ke Iran tidak lain merupakan upaya pembunuhan masal.

Hal tersebut, katanya, adalah pelanggaran hak asasi manusia yang paling serius dan sistematis.

"Kebijakan baru ini dalam praktiknya telah mencegah akses obat-obatan dan kebutuhan dasar oleh mereka yang membutuhkan," ujar Baqeri-Kani merujuk pada kebijakan "tekanan-maksimum" yang diberlakukan AS seperti dimuat Press TV.

"Mereka yang menjatuhkan sanksi pada obat-obatan tidak hanya pelanggar hak asasi manusia, namun juga pembunuh," tegasnya.

Meski AS mengklaim sanksi yang diberikan pada Iran tidak mengcakup pasokan obat-obatan, namun sanksi atas transaksi keuangan internasional dan perbankan mempersulit bangsa Iran untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk obat-obatan.

Hingga saat ini, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE), Iran memiliki 61 pasien corona dengan 12 lainnya meninggal dunia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya