Berita

WNI di Kapal Diamond Princess Kirim Pesan Untuk Presiden Jokowi/Ne

Kesehatan

Pesan WNI Yang Ada di Kapal Diamond Princess Untuk Jokowi: Kami Juga Indonesia, Pak Presiden

SENIN, 24 FEBRUARI 2020 | 06:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Indonesia adalah satu-satunya yang sampai saat ini belum ada kepastian soal penjemputan WNI yang ada di dalam kapal pesiar Diamond Princess. Hal itu disampaikan oleh para WNI yang ada di kapal tersebut melalui unggahan sebuah video.

Ketidakpastian itu mereka dapatkan lewat keterangan dari kapten kapal.

“Sementara kru lainnya seperti dari India dan Filipina sudah terkonfirmasi akan dijemput Senin (24/2) dan Selasa (25/2),” keluh para WNI itu.


Mereka pun meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memulangkan mereka.
Melalui tayangan sebuah video, para WNI itu menunjukkan kertas  bertuliskan:  ‘Kami ingin pulang secepatnya, Jangan biarkan kami terpapar virus covid-19, dan jemput kami pak presiden secepatnya'.

Suara seorang wanita dalam video itu terdengar berkata tidak ingin lama-lama berada di sana dan meminta dijemput menggunakan pesawat.

"Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat. Kami yang berada dalam Princess di Yokohama sudah sangat takut ibaratnya dibunuh secara pelan-pelan. Kami di sini untuk menghidupi keluarga yang ada di Indonesia. Jangan biarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi," ujar seorang wanita dalam video tersebut.

Video tersebut diunggah melalui akun @abcaustralia_id  dan ditujukan kepada akun @jokowi.

"Kami mohon jangan dijemput dengan menggunakan kapal yang memakan waktu selama 2 minggu perjalanan sampai ke Jepang. Jemput kami sekarang, Pak. Dengan pesawat. Kami juga Indonesia, Pak Presiden," suara seorang pria terdengar menimpali.

Dituliskan oleh @abcaustralia_id, bahwa para WNI kru kapal Diamond Princess mengaku ini belum dikarantina sejak kapal bersandar di Yokohama, 4 Feb lalu. Mereka sampai kemarin masih bekerja dengan normal melayani penumpang yang dikarantina.

Kini setelah penumpang kapal pulang, nasib mereka masih belum jelas.

Kru WNI kapal baru diperiksa kesehatannya dengan metode swab lendir di tenggorokan pada Kamis (20/02) dan Jumat (21/02) lalu.

Selain opsi dievakuasi dengan KRI Dr Soeharso, sempat dikabarkan opsi 14 hari karantina di atas Diamond Princess. Tetapi mereka minta dijemput secepatnya.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa segera dilakukan penjemputan dalam waktu seceparnya.

“Segera kita evakuasi. Saat ini proses penjemputan sedang dipersiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait. Ini telah kta lakukan secara intensif,” ujar Judha, ketika dihubungi oleh Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/2).

Kapal Diamond Princess tiba di Pelabuhan Yokohama di selatan Tokyo dengan membawa sekitar 3.700 penumpang dan awak. 78 di antara awak itu adalah WNI. Virus corona menyerang penumpang kapal, hingga pada Jumat lalu ada 630 penumpang terinfeksi virus corona. Empat di antara WNI itu positif tertular.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan akan secepatnya memutuskan evakuasi untuk para 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess yang negatif terinfeksi virus Corona. Tidak hanya cara evakuasi, dia akan mempersiapkan penempatan rumah sakit yang akan diputuskan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya