Berita

Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama (kiri) /Net

Politik

Izin Musda Ditolak, DPP KNPI Minta Kapolri Beri Sanksi Bawahannya

JUMAT, 21 FEBRUARI 2020 | 21:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Tertundanya rencana Musda DPP KNPI Kabupaten Berau lantaran tersandung izin dari Polres Berau membuat Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama berang.

"Saya menyesalkan sikap Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning yang tidak memberikan izin terselenggaranya Musda DPD KNPI Berau dengan alasan yang tidak masuk akal," kata Haris dalam pernyataan persnya, Jumat (21/2).

Alasan dualisme kepemipinan di tingkat pusat dan daerah sebagai alasan terhambatnya izin dinilai sangat mengada-ada. Padahal, kepolisian memiliki kewajiban untuk mengamankan kegiatan Musda tanpa harus punya hak menentukan atau membatalkan Musda DPD KNPI.

"Saya menyatakan KNPI hanya satu di bawah kepemimpinan Haris Pertama. Saya siap jika Pak Kapolri melakukan pemeriksaan siapa Ketua Umum DPP KNPI yang sah menurut AD/ART KNPI," tegasnya.

Sebaliknya, kepolisian hanya perlu mengamankan oknum yang terindikasi membuat keributan, bukan malah tidak memberikan izin.

"Ini sama saja pak Kapolres Berau menghambat kemajuan pemuda di Kabupaten Berau. Sedangkan salah satu visi misi Pak Presiden Jokowi adalah menjadikan para pemuda-pemuda Indonesia menjadi pemuda yang hebat demi Indonesia maju," ungkapnya.

Dikutip dari surat imbauan Kapolres dengan No B/134/II/IPP.3.2.6./2019/IK, poin 4 Kapolres Berau melarang pelaksanaan Musda DPD KNPI. Padahal harusnya dengan adanya surat pemberitahuan dari panitia pelaksana seharusnya Polres Berau membantu mengamankan acara tersebut.

"Karena baru kali ini dalam sejarah KNPI bahwa Kapolres melarang kegiatan Musda DPD KNPI," tegasnya.

"Kami mendesak Kapolri dan Kapolda untuk menegur bawahannya karena telah menghambat kemajuan anak-anak muda," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya