Berita

Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu, Damos Dumoli Agusman saat sarasehan di Kemlu/RMOL

Politik

Alasan Kemlu Ngotot Inisiasi RUU Hukum Perdata Internasional

KAMIS, 20 FEBRUARI 2020 | 13:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus didorong untuk memaksimalkan diplomasi ekonomi guna meningkatkan nilai investasi, perdagangan, maupun ekonomi kreatif.

Kendati begitu, diplomasi ekonomi tersebut juga harus diiringi dengan sistem hukum yang solid agar dapat melindungi kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional. Salah satunya dengan adanya sebuah hukum perdata internasional (HPI). HPI juga diperlukan mengingat peranan Indonesia yang semakin besar di kawasan maupun global.

Oleh karena itu, meski menjadi tugas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kemlu berusaha untuk menginisiasi disahkannya Rancangan UU Hukum Perdata Internasional (RUU HPI).


Pentingnya RUU HPI sendiri dipicu dengan semakin banyaknya sengketa bisnis dari luar dan dalam negeri. Dikatakan oleh Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu, Damos Dumoli Agusman, per 2019 saja ada 113 kasus.

"Angka itu sudah signifikan di saat sebelumnya tidak ada. Nah ini menunjukkan ada satu persoalanyang dihadapi Kemlu," ujar Damos dalam diskusi “Sarasehan II: Meningkatkan Diplomasi Ekonomi Melalui Pengembangan Hukum Perdata Internasional (HPI) Indonesia” di kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (20/2).

Menurut Damos, selama ini dasar aturan internasional yang Indonesia jalani sudah usang karena berasal pada zaman penjajahan Belanda. HPI sendiri sebenarnya sudah menjadi cerita lama, yaitu pada 1960.

"Saat itu jawabannya no, tidak perlu. Karena hubungan P (people) to P belum signifikan," jelas Damos.

Namun, saat ini zaman sudah berubah, hubungan Indonesia dengan berbagai negara lain sudah tanpa batas (borderless). Contohnya saja Free Trade Area (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Ini menunjukkan perjanjian perdagangan yang sedang kita rintis akan membuka ruang sehingga hubungan p to p, hubungan bussiness to bussiness kita dengan luar negeri akan semakin meningkat. Sehingga isu-isu lintas yurisdiksi itu sudah ada di depan mata kita," papar Damos. 

Sementara itu, RUU HPI sendiri menurut keterangan Damos sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas) untuk 2020-2024 dan tengah dalam pembahasan dengan tim penyusun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya