Berita

Salah satu penggalan dokumne yang bocor/BBC

Dunia

Dokumen Yang Bocor Ungkap Warga Uighur Ditahan Karena Memakai Kerudung

SELASA, 18 FEBRUARI 2020 | 09:03 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah dokumen yang disebut-sebut merupakan dokumen pemerintah China yang bocor ke publik menunjukkan betapa buruknya penindasan yang dialami oleh warga muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Dokumen yang dilihat oleh BBC itu menunjukkan bahwa warga Uighur kerap ditahan di kamp-kamp interniran oleh otoritas setempat karena menjalankan praktik ibadah mereka.

Dalam dokumen itu, terdapat rincian pribadi atas lebih dari 3.000 orang di wilayah Xinjiang. Dokumen pribadi itu menjabarkan secara terperinci aspek paling intim dari kehidupan sehari-hari mereka, termasuk soal bagaimana mereka berpakaian dan berpenampilan, seperti apakah mereka berjenggot atau mengenakan kerudung.

Selain itu juga dicantumkan soal siapa yang mereka hubungi dan bagaimana perilaku anggota keluarga mereka, serta apa yang mereka telusuri di internet.
Dokumen yang sama juga memuat rincian investigasi terhadap 311 individu utama, daftar latar belakang mereka, kebiasaan agama, dan hubungan dengan ratusan kerabat, tetangga, dan teman.

Putusan-putusan yang ditulis dalam kolom terakhir memutuskan apakah mereka yang sudah ditahan harus tetap berada di dalam tahanan atau dibebaskan, serta apakah sebagian dari yang dikeluarkan sebelumnya perlu dikembalikan ke kamp atau tidak.

Salah satu pakar terkemuka tentang kebijakan China di Xinjiang, Dr Adrian Zenz, yang merupakan seorang senior di Yayasan Korban Komunisme di Washington, meyakini bahwa kebocoran terbaru itu asli.

"Dokumen luar biasa ini menyajikan bukti terkuat yang saya lihat sampai saat ini bahwa Beijing secara aktif menganiaya dan menghukum praktik-praktik normal kepercayaan agama tradisional," katanya, seperti dimuat BBC (Selasa, 18/2).

Salah satu kamp yang disebutkan di dalam dokumen itu adalah "Pusat Pelatihan Nomor Empat". Kamp itu diidentifikasi oleh Dr Zenz sebagai salah satu yang dikunjungi oleh BBC sebagai bagian dari tur yang diselenggarakan oleh otoritas China pada Mei tahun lalu.

Tur itu sendiri merupakan upaya pemerintah China untuk menunjukkan kepada dunia bahwa penindasan terhadap warga Uighur tidak benar dan bahwa kamp yang dibangun adalah kamp pendidikan, dan bukan penahanan.

Dalam salah satu kasus yang ditemukan di dalam dokumen itu, diungkapkan bahwa seorang wanita berusia 38 tahun dengan nama depan Helchem, dikirim ke kamp pendidikan ulang karena satu alasan utama, yakni dia diketahui telah mengenakan kerudung beberapa tahun yang lalu.

Ada juga kasus yang dimuat dalam dokumen itu di mana seorang pria berusia 34 tahun dengan nama depan Memettohti, ditahan karena mengajukan paspor. Otoritas setempat menilai bahwa itu adalah bukti atas niat untuk bepergian ke luar negeri yang juga dipandang sebagai tanda radikalisasi di Xinjiang.

Kasus lainnya dalam dokumen yang sama menunjukkan ada seorang pria berusia 28 tahun bernama Nurmemet yang dijebloskan ke dalam kamp karena mengklik tautan web dan secara tidak sengaja mendarat di situs web asing.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya