Berita

Agus Harimurti Yudhoyono/Net

Politik

AHY Jadi Ketum, Demokrat Tidak Bisa Disebut Pecah Telor Karena Masih Dinasti SBY

SENIN, 17 FEBRUARI 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kalau tidak ada perubahan, Partai Demokrat akan menggelar Kongres pada Mei 2020. Salah satu agenda pentingnya adalah memilih ketua umum periode 2020-2025.

Hingga saat ini, yang mengemuka sebagai calon ketua umum baru nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY adalah putra sulung Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Di partai, saat ini AHY menjabat wakil ketua umum. Dan sebelum Pemilu 2019, mantan prajurit TNI itu menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

Kalau AHY terpilih jadi ketum, Partai Demokrat disebut-sebut akan pecah telor. Yaitu, partai politik pertama yang memiliki ketum wajah baru paska Pemilu 2019.

Sesudah pemilihan serentak tahun lalu pileg dan pilpres, semua partai politik yang menggelar pemilihan ketum, hasilnya masih wajah lama. PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PAN, Partai Hanura dan PBB.

Namun, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpendapat, walaupun AHY nanti terpilih jadi ketum, Partai Demokrat tidak bisa disebut pecah telor.

Pasalnya, AHY masih dari keluarga SBY, di bawah kendali sang ayah. Artinya, masih bahagian dari dinasti.

Ujang Komarudin menyarankan, kalau bisa, jangan AHY dulu. Suami Annisa Pohan itu masih muda, dan karirnya masih panjang.

"Dan yang terpenting, biarkan dia tambah matang lagi. Jangan kunci dia dengan sistem politik yang ada saat ini, biarkan dia leluasa," ucap dia, Senin (17/2).

Minggu kemarin (16/2) di Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan tidak menampik isu AHY sebagai calon tunggal yang akan maju sebagai ketua umum pada Kongres 2020. Dia mengatakan kunjungan AHY ke sejumlah daerah adalah dalam rangka melakukan konsolidasi menjelang kongres.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya