Berita

Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Allaster Cox bersama Daniel Mananta/Net

Hiburan

Membuka FSAI 2020, Dubes Australia: Film Adalah Jendela Menuju Budaya Lain

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 17:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2020, dibuka dengan pemutaran perdana film komedi romantis Australia yaitu 'Top End Wedding' malam ini.

FSAI adalah sebuah perayaan kreativitas dan keragaman di industri film Australia dan Indonesia yang telah memasuki tahun kelima, yang dilaksanakan serentak di Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Mataram, dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta.

Sepanjang 2019 hingga 2020, Australia Connect akan mempersembahkan serangkaian program acara menarik di Indonesia yang menampilkan sektor-sektor kreatif Australia yang berkembang pesat melalui musik, film, makanan, dan seni.

Salah satunya adalah FSAI 2020 ini.

“Film merupakan jendela menuju budaya lain. Pilihan kami atas film Australia dan Indonesia karya para alumni Australia memberikan wawasan tentang kreativitas dan keragaman kedua negara kita," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/2).

Selain membawa beragam film ke penonton Indonesia, FSAI memberikan kesempatan bagi mahasiswa film dan sineas muda berbakat untuk belajar dari pembuat film dan alumni Australia.

Imogen Thomas, penulis dan sutradara drama keluarga 'Penduduk Asli Australia Emu Runner', menghadiri pembukaan festival film di Jakarta dan akan menyampaikan beberapa master class serta sesi tanya jawab untuk penonton di Jakarta dan Mataram, dengan dukungan dari mitra festival, Qantas.

Lalu akan ada Simon Wilmot, dosen film senior dari Deakin University, yang juga akan memberikan master class kepada para sineas muda di Surabaya dan Yogyakarta. Simon Wilmot akan bergabung dengan Sahabat FSAI 2020 yang juga alumni Australia, Daniel Mananta, untuk memberikan master class tentang memulai karir di industri perfilman kepada calon sineas muda di Jakarta.

"Australia dikenal dunia karena keahliannya dalam pembuatan dan studi film, dan FSAI adalah platform ideal untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan," kata Simon.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya