Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Polisi Istiono/Ist
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Polisi Istiono mengingatkan seluruh jajaran personel Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk terus menamamkan nilai-nilai Tribrata dalam menjalankan tugas.
Hal tersersebut disampaikan Istiono di hari terakhir pelaksanaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas, di Pusdik Lantas, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis kemarin (13/2).
"Kita juga mesti kembali kepada jati diri kita. Ingatkan anggota-anggota. Bahwa sejak awal kita menjadi polisi. Maka sejak pagi, sudah ditancapkan nilai-nilai Tribrata pada diri kita. Jangan sampai lupa, dari kepala, dada, perut, hingga kaki kita ada Tribrata semua," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (14/2).
Apa yang dikatakan Istiono itu sebagai pengingat perintah Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis saat membuka Rakernis Fungsi Lantas tiga hari lalu, bahwa membangun perubahan pelayanan yang prima titik beratnya adalah masalah reformasi kultural.
"Reformasi kultural itu kita harus berbenah. Tentang pelayanan publik kita itu harus bagus, kinerja kita harus baik, tidak banyak komplain dari masyarakat, kita harus membuat 'trust' kepercayaan publik dengan kerja keras, dan komitmen moral," tekan mantan Kapolda Baangka Belitung ini.
Saat membuka Rakernis, Kapolri mengingatkan, dia tidak mau ada Kapolres ataupun Dirlantas yang dicopot karena main-main dalam melayani masyarakat. Untuk itu, Istiono menekankan, jajaranya harus selalu ingat deklarasi komitmen untuk memberikan pelayanan SIM, BPKB dan barang bukti secara profesional.
"Saya ingat di bulan Desember, kita bersama-sama membuat deklarasi komitmen moral untuk pelayanan SIM dan BPKB serta barang bukti. Saya meminta tolong hal itu dilaksanakan," ujarnya.
Di sisi lain, jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu menyampaikan pelayanan yang telah dilakukan secara digital seperti ETLE, IRSMS, ERI, Cyber Cops, Smart Management, Smart City, Big Data, adalah program pelayanan masa depan Kepolisian yang harus ditempuh dan dilakukan bersama-sama.
"PR masih panjang, dan kalianlah yang nanti mewarnai dan mengembangkan semuanya ke depan," demikian Istiono.
