Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Konsep Lain Ibu Kota Baru: One River, One Managament

KAMIS, 13 FEBRUARI 2020 | 00:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ibu Kota Negara (IKN) baru akan memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan luas lahan 256.142,74 hektar, Ibu Kota Negara Baru akan memiliki kawasan inti yang luasnya 56.180,87 hektar.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Prawiradinata mengatakan, penentuan luas kawasan IKN tentu mempertimbangkan One River One Management, keterpaduan hulu-hilir dan karakter Daerah Aliran Sungai (DAS), serta batas Taman Hutan Raya (Tahura).

"Di daerah ibu kota yang hijau itu, segede Manhattan, di dalamnya banyak sungai-sungai. Nanti kita akan terapkan One River, One Management," terang Rudy.

Rudy menegaskan, setidaknya 50 persen di daerah yang 56.000 hektare itu merupakan Ruang Terbuka Hijau.  

"Jadi, paling tidak, lima puluh persen di daerah yang 56.000 hektare itu, yang tadi saya bilang seperti Manhattan kecil itu..., nanti (akan dibuat) blok-blok, seperti itu kurang lebih. Untuk pengembangan kotanya, nanti 50 persen paling tidak harus tetap Ruang Terbuka Hijau. Nanti konsepnya intinya seperti apa, dan lain-lain," ujar Rudy, di Jakarta.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menjelaskan, bahwa ibu kota baru memiliki luas inti hampir sama dengan Manhattan. Bukan dibangun seperti konsep Manhattan. Ini sekaligus juga meluruskan berita yang beredar sebelumnya,
 
Visi IKN Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable diterjemahkan melalui pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city.

“Melalui visi ini, ibu kota baru diharapkan dapat menjadi kota yang mengedepankan inklusi sosial dan modern, dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan, tambah Rudy. Untuk saat ini, menurut Rudy, konsep tersebut dianggap memadai dan menjadi pilihan terbaik, mengingat lokasi IKN berada di Pulau Kalimantan, yang memiliki karakter hutan hujan tropis dan berbagai ecological constraint.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya