Berita

Samuel F. Silaen/Net

Nusantara

Samuel Silaen: Diksi Minoritas Dan Mayoritas Kembali Membelah Bangsa

RABU, 12 FEBRUARI 2020 | 21:42 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Arah perjalanan bangsa belakangan ini, kembali mengemuka isu identitas sosial yang mengarah pada hal destruktif bagi nilai kemanusiaan yang humanis.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen menyebutkan, selain banyaknya pelanggaran hak asasi manusia juga soal isu minoritas dan mayoritas yang kian kental.

"Diksi minoritas dan mayoritas terasa semakin menguat membelah kebersamaan bangsa ini," ujar Samuel kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/2).

Satu kasus yang tidak bisa dipungkiri, kata dia, semisal penutupan tempat-tempat ibadah di mana kelompom mayoritas menghalangi kaum minoritas untuk membangun tempat ibadah mereka.

"Entah apa yang menjadi penyebab kebencian mereka terhadap rumah atau tempat ibadah milik minoritas itu," katanya.

"Sungguh bikin miris, sebab kemajuan zaman di era disruption teknologi digital ini sepertinya tidak linear dengan pembangunan manusia yang humanis. Justru yang terjadi adalah dehumanisasi karena beda keyakinan," jelasnya.

Dia mencontohkan, baru-baru ini dalam penolakan pembangunan gereja di Tanjung Balai, Kepulauan Bangka Belitung yang nyaris seperti tidak terjadi apa-apa.

Hal berbeda, dalam kasus pengrusakan musala di Minahasa Utara yang begitu ramai dibahas seolah itu adalah satu masalah besar.

"Kasus yang terjadi di Minahasa Utara langsung menuai kecaman demi kecaman yang masif. Namun, ketika terjadi kepada kelompok penganut minoritas sengaja ditenggelamkan," pungkasnya.

Kejadian-kejadian semacam itu, kata Samuel, harus segera dicari akar permasalahannya suapaya segera dapat diatasi sampai tuntas.

Salah satunya, lanjut aktivis KNPI ini, harus ada peran aktif elite dan toko masyarakat dalam memberikan pemahakan tentang arti kerukunan bagi masyarakat.

"Berbahaya jika elite dan tokoh masyarakat tidak bersatu untuk menyelesaikan problema yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya