Berita

Yudian Wahyudi saat dilantik menjadi Kepala BPIP/Net

Politik

Damai Hari Lubis: Bahaya Sebenarnya Bagi Indonesia Adalah Korupsi, Bukan Agama

RABU, 12 FEBRUARI 2020 | 15:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pernyataan kontroversi Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi yang menyebut musuh sesungguhnya dari Pancasila adalah agama menimbulkan polemik.

Ketua Aliansi Anak Bangsa, Damai Hari Lubis, menyayangkan pernyataan Yudian tersebut. Menurut dia, seharusnya Yudian dapat membawa kesejukan ditengah masyarakat bukannya malah menimbulkan pertentangan.

"BPIP semestinya punya target, misalkan mengadakan diskusi dengan bertujuan agar masyarakat Indonesia serius menghayati dan berpedoman bahkan menjadikan amalan perilaku kehidupan yang pancasilais," ujar Hari kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/2).


Dengan melontarkan pernyataan yang ugal-ugalan semacam itu, kata dia, justru yang dilakukan Yudian sebagai Ketua BPIP mengundang hawa panas di masyarakat.

"Bahaya terbesar bangsa ini adalah korupsi. Yudian semestinya Fokus kepada pencegahan koruptor agar dapat terwujud andil sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Jadilah pejabat yang bijak,"  tegas Hari.

Sebelumnya, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi melontarkan pernyataan yang blak-blakan terkait agama yang menjadi musuh bagi nilai-nilai Pancasila.

Rektor UIN Sunan Kalijaga itu mendasarkan ucapannya itu pada kemunculan sekelompok orang yang mengorganisir kelompoknya dan mengklaim mewakili seluruh umat yang seagama dengan mereka.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," ujar Yudian.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya