Berita

Novel Baswedan menerima penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) Malaysia/Istimewa

Politik

Dianugerahi Penghargaan Malaysia, Novel Baswedan Singgung Peran Pemerintah Lindungi Pegawai KPK

RABU, 12 FEBRUARI 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menerima penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) Malaysia.

Penghargaan tersebut diberikan lantaran Novel dinilai sebagai sosok intelektual yang berhasil membuka banyak kasus besar. Namun prestasi tersebut berbanding terbalik dengan peristiwa yang dialaminya, yakni penyiraman air keras pada 11 April 2017 silam.

Dalam sambutannya, Novel mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah Malaysia.

"Terima kasih, penghargaan ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan terhadap semua pihak yang memilih jalan untuk berjuang memberantas korupsi," ucap Novel Baswedan di Putrajaya Marriot Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (11/2).

Di kesempatan tersebut, Novel menekankan bahwa korupsi merupakan permasalahan bersama yang harus dilawan bersama. Novel juga mengapresiasi kinerja pemerintah Malaysia atas pencapaian peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) sebesar enam point pada 2019.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti upaya pemerintah Malaysia yang dinilai concern dalam memberikan perlindungan bagi petugas dan pegawai pemberantasan korupsi. Diharapkan, pemerintah Malaysia dapat menularkan prestasi tersebut kepada negara lain, termasuk Indonesia.

Terakhir ia berharap pegawai dan para aktivis anti-korupsi di Indonesia terus bersemangat dalam melawan korupsi.

"Saya berharap semoga pegawai KPK dan para aktivis anti-korupsi di Indonesia terus bersemangat untuk melawan korupsi, di tengah pelemahan terhadap KPK yang sekarang terjadi," pungkasnya.

Selain kepada Novel Baswedan, PIACCF juga memberikan penghargaan kepada pegawai KPK lainnya yakni almarhum Kevin Anthony Morais, penuntut pada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia yang terbunuh pada 2015 lalu. (san13)

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya