Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Damai Hari Lubis: Sujiwo Tedjo Lebih Nasionalis Dibanding Presiden Jokowi

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 15:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai telah melanggar Pancasila jika menolak kepulangan ratusan mantan WNI yang bergabung sebagai kombatan ISIS ke Indonesia.

Asas yang dilanggar Presiden Jokowi adalah asas Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab sila kedua pada Pancasila.

Begitu yang disampaikan Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis.


Menurut Damai, mantan WNI tersebut adalah orang-orang yang tersesat. Ketika mereka minta pulang, saat itulah mereka sadar bahwa Indonesia adalah rumah yang terbaik.

"Presiden melanggar asas Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, oleh karena tidak menerima warga negara yang tersesat," ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/2).

Bahkan, Damai sangat setuju dengan pernyataan Presiden Jancukers, Sujiwo Tedjo bahwa negara harus menerima kepulangan ratusan ISIS ke Indonesia. Tentu tidak serta merta diterima, mereka harus di adili di Indonesia karena kesalahannya itu bergabung dengan ISIS.

"Saya setuju Sujiwo Tedjo ini, tanggapannya adalah tanggapan hukum dan berkeadilan. Warga negaranya sendiri yang dikatakan tersesat, kok malah tidak dibolehkan kembali pulang ke tanah airnya," jelasnya.

Aneh!. Presiden aneh dan nggak masuk akal dan tidak berasaskan hukum. Kok malah lebih nasionalis Sujiwo Tedjo dari Jokowi," tegas Damai.

Sambungnya, negara sudah menyebut ratusan mantan WNI yang tergabung dengan ISIS telah sesat. Seharusnya, ketika mereka sadar, kata Damai harus diterima dengan baik dan dibina sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Tapi Presiden malah Warga Negaranya sendiri yang dikatakan "tersesat," kok malah tidak dibolehkan sadar, dan kembali pulang ke tanah airnya. Aneh!," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya