Berita

Amien Rais/Net

Politik

Kisruh Di Kongres PAN Dan Amien Rais Yang Melemah

SENIN, 10 FEBRUARI 2020 | 19:58 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kekisruhan yang sempat terjadi di arena Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2), meninggalkan banyak tanya.

Pertanyaan paling besar adalah soal kekuatan suara dan daya pengaruh Amien Rais di partai yang didirikannya itu.

Bukan baru kali ini PAN menggelar Kongres. Dalam setiap Kongres Amien Rais selalu memberikan dukungan pada pihak tertentu. Pihak yang didukungnya selalu keluar sebagai pemenang.

Itu yang terjadi pada Kongres 2005 yang melahirkan Soetrisno Bachir sebagai ketua umum, atau Hatta Radjasa (2010), atau Zulkifli Hasan (2015).

Serta yang juga penting, tiga Kongres PAN terdahulu tidak pernah ricuh karena pengaruh Amien Rais masih kuat.

Tetapi dalam Kongres 2019 kali ini rasanya daya pikat Amien Rais sudah jatuh ke titik terendah.

Faktanya, dukungan yang diberikan Amien Rais kepada Mulfachri Harahap tak lantas membuat pemilik suara yang jumlahnya 590 itu berbondong-bondong mendukung Mulfachri Harahap.

Banyak yang membangkang. Tetap memberikan dukungan kepada Zulkifli Hasan, atau memilih dua kandidat lain, Asman Abnur dan Dradjad Wibowo.  

Nama terakhir ini, Drajad Wibowo, juga bukti lain bahwa Amien Rais sudah kehilangan pengaruh.

Siapapun tahu, Dradjad Wibowo adalah salah seorang anak didik Amien Rais. Dalam Kongres lima tahun lalu, Amien Rais dengan semena-mena meminta Dradjad untuk mengundurkan diri dari gelanggang perebutan kursi ketua umum. Begitu juga pada Kongres sebelumnya.

Tapi kali ini Dradjad Wibowo ingin memperlihatkan jatidirinya. Dia tak mau selamanya tunduk pada Amien Rais, betapapun Dradjad sadar bahwa dukungan untuk dirinya tak dapat dikatakan besar.

Banyak kalangan yang mempertanyakan ketulusan Amien Rais dalam Kongres PAN kali ini. Niat Amien Rais diragukan untuk kepentingan partai.

Keraguan ini dipicu dari kenyataan bahwa dirinya memaksakan anaknya, Hanafi Rais, menjadi pendamping Mulfachri Harahap.

Sesuatu yang dapat dibaca dengan mudah sebagai keengganan untuk memberikan kesempatan pada kader-kader terbaik dan kader pejuang PAN untuk tampil memimpin partai.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya