Berita

Nezar Djoeli (tengah) saat bertandang ke Kantor Berita Politik MROLSumut/RMOL

Nusantara

Meski Hampir Mustahil, Gerakan 'Bunuh Politik Uang' Harus Digaungkan

SABTU, 08 FEBRUARI 2020 | 04:22 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Upaya melenyapkan politik uang menjadi hal yang sangat sulit untuk menampakkan hasil di tengah masyarakat. Bahkan, misi ini bisa dikatakan sebagai misi yang hampir mustahil jika melihat realita politik yang ada saat ini.

Sekretaris Demokrasi 14(D14) selaku penggagas ‘Gerakan Bunuh Politik Uang’ Nezar Djoeli menyatakan, misi untuk memberantas politik uang hampir mustahil kalau dilihat realita politiknya saat ini. .

“Kami sadar gerakan ini sulit, tapi kalau tidak dimulai kapan lagi?,” kata Nezar dalam diskusi Social Infinity Meetups (SIMS) di Kantor Redaksi Kantor Berita Politik RMOLSumut, Komplek Taman Tempua Residence, Medan Sunggal, Jumat (7/2), .

Politisi Partai Nasdem ini menjelaskan, politik uang saat ini menjadi hal yang sudah dianggap lumrah ditengah masyarakat. Pada setiap kontestasi politik seperti pemilu legislatif maupun pemilikan kepala daerah (pilkada), uang selalu dianggap sebagai alat untuk meraih simpatik dan mengubah pilihan masyarakat.

“Ironisnya hingga saat ini masyarakat tidak menyadari bahwa itu adalah hal yang sangat berbahaya bagi masyarakat itu sendiri. Gara-gara uang Rp 50 ribu misalnya yang diterima dari calon kepala daerah, maka ia akan menanggung akibatnya hingga 5 tahun kedepan,” ujarnya.

Politik uang menurut Nezar, membuat kaum borjuis akan selalu berjaya pada pesta demokrasi. Tanpa modal kemampuan dalam berpolitik, mereka hanya akan mengandalkan modal yang mereka miliki untuk meraup suara masyarakat.

“Pada akhirnya, kaum borjuis saja yang menguasai demokrasi kita. Seluruh regulasi dan aturan juga akan didesain sesuai dengan kepentingan mereka saja,” pungkasnya.

Selain menghadirkan Nezar Djoeli, diskusi ‘membunuh politik uang’ yang digelar oleh redaksi RMOLSumut ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Akademisi USU Sakhyan Asmara, Ketua Nasional Gerakan Bunuh Politik dan Ketua Gerakan Bunuh Politik Uang Kota Medan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya