Berita

Rizal Ramli (tengah)/RMOL

Politik

Rizal Ramli: Pemerintah Bisa Tutup Defisit BPJS Kesehatan Dengan Turunkan Bunga Utang

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 20:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa menutupi defisit BPJS Kesehatan jika bisa mengurangi persentase bunga utang ke Bank Dunia.

Begitu kata ekonom senior, Rizal Ramli menjawab tema diskusi yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).

Diskusi bertema "BPJS Bagi Rakyat, Manfaat atau Mudharat?”, turut dihadiri anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ansory Siregar; praktisi kesehatan PADI Medika Indonesia, dr. Andry Pri Handono; dan perwakilan KSPI.


Menurut Rizal, pemerintah bisa memberikan suntikan dana melalui anggaran negara yang terbuang sia-sia hanya untuk membayar bunga hutang.

"Indonesia minjam (uang ke Bank Dunia), bunga utangnya itu 7 persen setahun, negara lain minjam cuman 3 persen setahun, selisihnya 4 persen," ujar Rizal Ramli.

Tingginya persentase bunga utang tersebut yang menjadi penyebab utama beban keuangan negara yakni mencapai Rp 295 triliun.

Sehingga kata Rizal, jika ditambah dengan utang pokoknya sebesar Rp 351 triliun, maka total utang yang harus dibayar Indonesia senilai Rp 646 triliun.

"Bayangkan bayar bunga Rp 295 triliun. Kok bisa negara lain minjam bunganya hanya 3 persen sampai 4 persen?" katanya terheran.

Sehingga, Rizal menyarankan agar pemerintah bisa melakukan negosiasi dengan Bank Dunia untuk menurunkan persentase bunga utang tersebut.

"Nah seandainya kita negosiasi utang kita, dikurangi aja 1,5 persen, selisihnya itu Rp 30 triliun. Buat nutup (defisit) BPJS Kesehatan mah ketutup. Sudah selesai," tegasnya.

Bahkan kata Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut, jika pemerintah Indonesia mampu bernegosiasi agar bunga utang diturunkan hingga di angka 4 persen. Maka akan menghemat anggaran sekitar Rp 75 triliun.

Anggaran tersebut lah bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

"Bisa buat macam-macam ya. Ini rakyat gak ngerti, bahwa kita dikibulin sama pejabat yang doyan ngutang," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya