Berita

Arya Kharisma Hardy/Net

Nusantara

Tangani Karhutla Lebih Serius, PB HMI Usulkan Pembentukan Bakamhut

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 18:48 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Menyikapi tinggi kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kejahatan ekologi lainnya, Pengurus Besar Himpunan mahasiswa Islam (PB HMI) mengusulkan dibentuknya lembaga independen yang efektif dan mampu bekerja signifikan menyelesaikan permasalahan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.

"Jika kita bersepakat bahwa Karhutla merupakan ekstraordinary crime, maka butuh terobosan serius dalam menangkal kejahatan ekologi akut ini secara menyeluruh dan berkesinambungan," tegas PJ. Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat (7/2).

Arya menambahkan, sejak awal PB HMI telah memberikan perhatian serius terhadap ketimpangan isu lingkungan hidup dan Karhutla yang sampai hari ini terkesan tidak diselesaikan secara efektif. Buktinya, kasus Karhutla pada 2019 saja mencapai 1,5 juta Ha. Belum lagi kerusakan lingkungan lainnya akibat praktek eksplorasi tambang yang tidak seimbang, yang berujung pada bencana banjir dan tanah longsor beberapa waktu yang lalu.

"Kita sudah tidak punya banyak waktu untuk sekedar saling menyalahkan stakeholder terkait atau mengancam mencopot jabatan pejabat terkait di daerah yang terpapar karhutla," tegasnya.

Arya mengatakan,  baik Polri, TNI, Badan Restorasi Gambut (BRG) hingga kementerian terkait sebaiknya terintegrasi dalam sebuah lembaga yang konsen mengembangkan pola pencegahan dan pengendalian kejahatan ekologi hutan secara komprehensif dan sustainable.

"Kami mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah Badan Keamanan Hutan (Bakamhut) dalam menuntaskan kasus-kasus kejahatan ekologi hutan dan lingkungan, sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja sektoral badan dan instansi terkait selama ini," ujar Arya.  

Sebagai generasi milenial, tambah dia, HMI tidak ingin negeri zamrud khatulistiwa ini justru menampilkan lanskap ekologi yang merugikan kualitas hidup masyarakat dan organisme lainnya.

"Motif ekonomi dan penguasaan lahan oleh sebagian oknum, memaksa setiap organisme untuk menerima kenyataan kerusakan ekologi dan penurunan kualitas hidup dan berujung pada ketimpangan sosial dan ekonomi masyarakat," tutup Arya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya