Berita

Ekonom Didik J Rachbini/Net

Politik

Ekonom: Konyol Kalau Impor Tak Dibatasi, Jangan Tunduk Pada China

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 05:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Langkah pemerintah pusat membatasi impor bahan baku dari China dengan maksud mengantisipasi wabah corona dinilai sudah tepat.

"Konyol kalau tidak dibatasi. Ada corona ya harus dibatasi, kalau nanti ada masalah tentu alternatifnya banyak," kata ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J. Rachbini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/2).

Baginya, China bukan satu-satunya tujuan impor bahan baku yang dibutuhkan Indonesia. Seperti halnya bahan baku gandum yang bisa diambil dari negara-negara lain selain China.

Pun demikian dengan pembatasan penerbangan dari dan ke China. Baginya, langkah tegas tersebut harus dilakukan meski mendapat peringatan dari pemerintah China. Publik juga diminta tak perlu khawatir kebijakan ini menganggu perekonomian tanah air.

"Ada 100 alternatif tempat lain. Jangan biarkan pikiran orang luar (China) mengikuti pikiran kita. Kita harus menghadapi, caranya adalah harus ada oppurtunity, alternatif lain dari faktor negatif," tandasnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memastikan langkah pembatasan tersebut tak akan mengganggu hubungan Indonesia-China.

Kebijakan tersebut juga diakui akan dilakukan evaluasi selama dua hari sekali. Tak hanya itu, upaya pencegahan corona juga akan dilakukan sesuai dengan arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami akan evaluasi setiap dua hari. Kita juga kan tidak boleh lari dari WHO kan. Kita ikut dengan WHO," papar Menko Luhut di kantornya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya