Berita

Wakil Ketua Bidang Komunikas Politik DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya/RMOLSumut

Politik

PDIP Sumut: 600 Kombatan ISIS Bukan WNI, Mereka Ingin Cari Medan Perang Baru

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 03:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah Indonesia harus berhati-hati dalam hal pemulangan 600 kombatan ISIS ke tanah air.

Menurut Wakil Ketua Bidang Komunikas Politik DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, pemerintah perlu menggarisbawahi awal mula para kombatan bergabung dengan ISIS. Dilihat dari beberapa video yang memperlihatkan mereka membakar paspor, jelasnya, para kombatan masuk ISIS secara sadar bahkan diproklamirkan secara terbuka.

“Kalau dilihat gerakan awal mereka, maka saya tegaskan bahwa mereka bukan lagi WNI tapi warga negara ISIS. Maka tidak bisa diperlakukan sebagai warga negara Indonesia baik dari sisi kewarganegaraan maupun sisi sosial kemasyarakatan, bahkan menyebut mereka WNI adalah sebuah kesalahan," ujarnya dilansir Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (6/2).

Dasar bergabungnya mereka juga dimulai dengan kesadaran bahwa sistem politik dan pemerintahan di Indonesia adalah sistem sesat atau toghut. Kesadaran aawal ini lah yang menurutnya merupakan kesadaran aktif hingga membuat mereka menjadi tentara aktif bersama pasukan ISIS untuk membuat kekacauan di Timur Tengah.

“Jadi jelas bahwa kewarganegaraan mereka hilang dengan sendirinya, sesuai dengan UUD 45 Pasal 23 huruf d dan f," ungkap Direktur Aswaja Institut ini.

Selain itu, wacana membawa masuk 600 warga ISIS tersebut sangat melukai perasaan masyarakat. Sebab saat ini pemerintah dan banyak elemen masyarakat sedang berkonsentrasi melalukan berbagai program dan kegiatan menghadang gerakan radikalisme.

“Wacana ini kontraproduktif dengan keinginan masyarakat Indonesia dan pemerintah harus tegas untuk menolak mereka masuk ke Indonesia," jelasnya.

Selain itu, tidak ada jaminan mereka telah menyadari kekeliruan. Sebab menurutnya, warga ISIS dipastikan telah terdoktrin oleh ideologi-ideologi ISIS yang mencita-citakan sebuah negara baru yang bertentangan dengan Pancasila, NKRI serta kebhinnekaan bangsa Indonesia.

“Tidak ada jaminan bahwa mereka menyadari kekeliruannya, mereka ingin kembali hanya karena ISIS mengalami banyak kekalahan perang saat ini di Syiria maupun Irak," lanjut lulusan S3 Doktor dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ini.

Di sisi lain, ia curiga 600 Warga ISIS tersebut ingin mencari medan peperangan baru dan sasarannya adalah Indonesia. Hal itulah yang mendasari mereka ingin masuk ke negeri ini dengan dibantu oleh agen-agen ISIS yang berada di Indonesia.

“Mari kembali kita fokus melawan gerakan radikalisme yang tengah mengancam keutuhan bangsa. Tutup semua peluang meluasnya paham dan gerakan radikalisme tersebut untuk Indonesia maju," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya