Berita

Habib Novel-Eggy Sudjana-Damai Hari Lubis/RMOL

Politik

Ini Tuntutan Aksi Besar FPI-GNPF-Alumni 212 Di Depan Gedung DPR Pada 21 Februari

KAMIS, 06 FEBRUARI 2020 | 12:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aksi 212 yang akan digelar oleh berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam pada 21 Februari 2020 adalah sebagai bentuk pengaduan masyarakat yang meragukan keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus mega korupsi.

Aksi 212 dengan tema "Berantas Mega Korupsi, Selamatkan NKRI" akan digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta Selatan. Aksi tersebut diselenggarakan oleh Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Menanggapi aksi besar nanti, Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) Damai Hari Lubis mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kebebasan menyampaikan pendapat atau aspirasi atas suatu keadaan yang meresahkan umat.


"Mereka berniat hendak menyampaikannya kepada anggota legislatif sebagai wakil rakyat agar segera mendorong dilakukannya penegakan hukum oleh KPK sesuai tupoksi KPK melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi," ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/2).

Bahkan, Damai menganggap aksi nanti bukan hanya ditunjukkan terhadap kasus suap yang menjerat Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan beberapa politisi PDIP, melainkan kasus mega korupsi lain yang sedang terjadi di Indonesia.

"Utamanya agar anggota DPR RI mengetahui bahwa umat atau masyarakat kurang percaya terhadap keberanian KPK untuk mengusut tipikor yang ada, sehingga ketiga kelompok berniat agar DPR RI mengawasi, mendesak sekaligus memberikan suntikan atau sejenis pil keberanian kepada KPK sesuai kewenangan KPK," tuturnya.

Sehingga, Damai berharap agar wakil rakyat dapat mendesak KPK untuk tidak menjadi penonton terhadap banyaknya kasus korupsi yang terjadi.

"Sehingga lembaga terhormat itu, tidak cukup hanya menjadi penonton yang pasif ketika mendengar adanya perilaku mega korupsi terhadap keuangan negara seperti Jiwasraya, Asabri, Bumi Putera, Garuda dan lain-lain yang setimasinya begitu signifikan, karena mencapai jumlah total puluhan triliun," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya