Berita

Luhut dalam Acara Mandiri Investment Forum 2020/Net

Bisnis

Di Depan Investor Luhut Akui Kasus Meikarta Sangat Menyakitkan Bagi Indonesia

KAMIS, 06 FEBRUARI 2020 | 08:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan bahwa kebijakan pemerintah saat ini, akan membuat investor tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Apalagi dengan adanya omnibus law serta jajaran menteri yang baik.

Ia menyampaikan hal itu dalam acara Mandiri Investment Forum 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (5/2).

Menurutnya, dengan kebijakan pemerintah sekarang, para investor akan ‘dijamu’ dengan baik.

“Indonesia saat ini jauh lebih baik dari 5-10 tahun lalu. Saya kira dengan adanya omnibus law, dan kepemimpinan Presiden Jokowi itu sangat penting, juga dilengkapi dengan menteri kabinet yang akan mendukung untuk membuat ini jadi nyata,” kata Luhut.

Pemerintah membuat program untuk mendukung investasi dengan sangat transparan. Ia mencontohkan Abu Dhabi yang akhirnya berminat menanamkan modalnya di Indonesia.

“Like I mention to you, saya berkomunikasi sangat intens dengan Abu Dhabi, dengan IFDC, dan saya yakin mereka akan sangat banyak berinvestasi di Indonesia,” ujar Luhut.

Luhut meyakinkan para investor yang hadir dalam acara tersebut, bahwa pemerintah akan sangat transparan dalam proses investasi. Ia juga menegaskan mereka tidak akan dipungut pembayaran-pembayaran yang tidak jelas.

Untuk kerja sama properti, Luhut menegaskan akan memperbaiki sistem investasi yang lebih transparan lagi.

“You dont need to pay this and that. Kami tak mau melihat kasus Meikarta terulang. Kasus Meikarta ini sangat menyakitkan bagi Indonesia,” jelasnya.

Luhut mengakui, kasus Meikarta merupakan kasus besar yang menjadi momok negatif untuk kerja sama dalam sektor properti. Ia berjanji kasus tersebut tidak akan terulang lagi.

“Kami tak mau lagi melihat hal itu terulang. Jadi kami akan membuat investasi ini sangat transparan,” ujar Luhut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya