Berita

Dzikria Dzatil dapat dukungan politikus Gerindra/Net

Politik

Politikus Gerindra Siap Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Dzikria Dzatil

SELASA, 04 FEBRUARI 2020 | 16:08 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus dugaan penghinaan terhadap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, membuat Habiburokhman terpancing untuk memberi bantuan. Politikus Gerindra itu meminta kepolisian tidak menahan Dzikria Dzatil, perempuan asal Bogor, Jawa Barat, yang diduga menghina Risma melalui media sosial Facebook.

Hal itu disampaikan Habiburokhman melalui akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (4/2).

“Sebagai anggota Komisi Hukum DPR saya menyerukan Polda Jatim untuk tidak menahan ibu-ibu yang diduga menghina Bu Risma ini,” tulis Habiburokhman.


Kepala Bidang Advokasi dan anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini bahkan bersedia menjadi penjamin penangguhan penahanan bagi Dzikria Dzatil.

“Bila perlu saya siap menjadi penjamin penangguhan penahanan dan sekaligus memediasi antara pelapor dan terlapor,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya telah memeriksa Dzikria Dzatil yang diduga menghina Walikota Surabaya melalui akun Facebook dengan menyamakan Risma seperti kodok.

Dzikria Dzatil bahkan dijemput dari rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Kini statusnya pun telah dijadikan tersangka atas perbuatannya melakukan penghinaan, ujaran kebencian, dan kejahatan ITE.

Saat diamankan, sambil menangis sesenggukan, Dzikria mengakui kesalahannya dan menyesal. Dia menceritakan, penyesalan itu bukan karena ia ditangkap. Tetapi, penyesalan itu sudah muncul usai mem-posting hinaan tersebut. Apalagi kemudian dia mulai di-bully di dunia maya, bahkan anak-anaknya diteror.

Akibat perbuatan yang dilakukan hingga berujung penahanan ini,  Dzikria berharap Risma bisa memaafkannya.

“Saya sama sekali tidak membenci Bunda Risma. Saya hanya terpancing oleh status-status negatif di dunia maya. Jadi saya berharap agar Bunda Risma mau memaafkan saya,” harap Dzikria Dzatil.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya