Berita

Ilustrasi/Net

Publika

600 Kombatan ISIS Dipulangkan

SELASA, 04 FEBRUARI 2020 | 11:29 WIB

MENTERI Agama RI Fachrul Razi mengatakan bahwa pemerintah berniat memulangkan 600 orang Indonesia yang selama ini menjadi kombatan ISIS.

Ini persoalan serius sehingga saya perlu mempertanyakan. Dua pertanyaan saya. Pertama, kewajiban negara adalah melindungi warganegaranya dimana pun mereka berada.

Pertanyaan saya, apakah 600 kombatan itu masih warganegara Indonesia?

Menurut Peraturan Pemerintah RI 2/2007, seorang warganegara Indonesia kehilangan kewarganegaraan bila ia "masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin Presiden".

Apakah 600 orang itu menjadi kombatan ISIS dengan izin Presiden? Bila tidak, atas dasar apa 600 warganegara asing itu bisa ke Indonesia?

ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria adalah organisasi militer yang melakukan aktivitas perang di Irak dan Suriah. Organisasi tersebut memiliki citra sangat buruk di seluruh dunia karena menjalankan perang dengan sangat brutal.

ISIS telah menjadi simbol dari terorisme, radikalisme, fundamentalisme, dan intoleransi. ISIS berlipat jauh lebih buruk daripada Al Qaeda.

Padahal atas nama antiradikalisme, antiintoleransi dan pluralisme pemerintah Indonesia saat ini menjalankan kebijakan represif yang mengenakan banyak pembatasan kepada umat Islam.

Salah satu kebijakan dalam rangka itu adalah pengaturan isi khotbah jumat yang tidak pelak lagi memperoleh protes masyarakat.

Di tengah persoalan itu Menteri Agama berinisiatif memulangkan 600 kombatan ISIS berwarganegara asing. Ada apa sebenarnya? Kenapa ada bau busuk menyengat?

Sudah diketahui Indonesia penuh dengan riwayat tindak kekerasan militan Islam. Celakanya, selepas pemberontakan DI/TII tindak kekerasan selanjutnya berbau rekayasa.

Misalnya aksi pembakaran pusat perdagangan Senen yang melibatkan mantan kombatan Darul Islam dan kerusuhan Ambon yang melibatkan mantan kombatan Afganistan. Begitu juga Jamaah Islamiyah dan pelbagai organisasi turunannya, diisi oleh mantan kombatan Afganistan, dan juga ISIS.

Jadi apa maksud Menteri Agama memulangkan 600 kombatan ISIS yang bukan warganegara Indonesia lagi?

Apakah Indonesia harus menghadapi krisis kekerasan lagi dan lagi. Apakah spiral kekerasan diperlukan untuk alasan represi sosial dan politik lebih keras lagi?

Rakyat pasti melawan represi dan perlawanan itu akan berpuncak dalam krisis sosial dan politik.

Jadi apa sebetulnya desain pembangunan NKRI? Apakah pembangunan negeri ini sengaja didesain untuk melalui krisis sosial dan politik terus-menerus, didesain untuk menjadikan rakyat semakin muak satu sama lain?

Tidakkah kita sekarang sudah cukup terbelah? Inilah pertanyaan saya kedua.

Saya menanti Menteri Agama menjawabnya.

Radhar Tribaskoro
Pemerhati sosial politik, dan mantan Komisioner KPUD Jabar.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya