Berita

Din Syamsuddin bersama Gus Sholah dalam satu kesempatan/Net

Politik

Cerita Din Syamsuddin Soal Gus Sholah: Sang Kiai Pergi Saat Umat Membutuhkan

Prihatin Banyak Yang Terjebak Pragmatisme Dan Materialisme
SENIN, 03 FEBRUARI 2020 | 13:22 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tokoh bangsa asal Muhamadiyah Prof. M. Din Syamsuddin mengatakan, kepergian ulama besar dari NU KH. Sholahuddin Wahid alias Gus Sholah ke hadirat Sang Pencipta adalah kehilangan besar bagi umat dan bangsa.

"Kepergiannya justru terjadi pada saat umat memerlukannya," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/2).

Gus Sholah adalah pemimpin sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan kakeknya pendiri NU KH. Hasyim Asyari.


Selain itu, adik kandung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga adalah seorang negarawan, figur nan penuh dengan kearifan dan kebijaksanaan, serta cenderung mempersatukan.

"Gus Sholah memiliki itu semua," sebut Din.

"Beberapa kali beliau mengajak untuk mempertemukan para tokoh Islam guna menyatukan pikiran terhadap masalah-masalah kebangsaan, dan menghadapi gejala pemecahbelahan umat oleh umat sendiri," lanjut dia.

Din mendengar langsung kala mampir di Jombang maupun dalam berbagai kesempatan, Gus Sholah sangat memiliki keprihatinan terhadap keterpecahan umat dan rendahnya qiyadah merekatkan ukhuwah Islamiyah baik antar organisasi maupun dalam satu organisasi.

"Menurut Almarhum, banyak yang terjebak pada hubbud dunya (pragmatisme dan materialisme)," ucapnya.

Sambung Din, Gus Sholah beberapa kali mengajak untuk adanya pertemuan para tokoh, namun belum menjadi kenyataan hingga Almarhum dipanggil pulang ke hadirat Ilahi.

"Semoga niat baik itu ada yang meneruskannya dan arwah Almarhum dari balik barzakh ikut berbahagia menyaksikannya. Ya ayyuhan nafsul muthmainnah, irji'i ila rabbiki radhiyatam mardhiyyah," demikian Din Syamsuddin.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya