Berita

Pipa gas milik Israel dan Mesir meledak/Net

Dunia

Sekelompok Pria Bertopeng Ledakan Pipa Gas Israel-Mesir

SENIN, 03 FEBRUARI 2020 | 10:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ruas pipa hasil kerja sama Israel dan Mesir yang berada di kota Bir al-Abd diledakkan sekelompok pria misterius.

Ledakan yang menghasilkan api dan asap yang cukup tebal itu terjadi pada Minggu malam (2/2). Menurut pejabat keamanan Mesir, setidaknya ada 6 militan bertopeng yang dicurigai menjadi pelaku peledakan tersebut.

Dimuat AP, pejabat setempat harus menghentikan aliran gas untuk memadamkan api. Ruas pipa itu sendiri berfungsi untuk mentransfer gas ke el-Arish, ibukota Provinsi Sinai Utara dan pabrik semen di Sinai pusat.


Ruas pipa itu menjadi bagian dari jaringan pipa yang membentang dari Israel ke Mesir yang melewati Semenanjung Sinai. Pipa ini sebagai bagian dari kesepakatan kedua negara pada 2005 yang kemudian dioperasikan pada 2008.

Dalam perjanjian tersebut, Mesir berkomitmen untuk memasok Israel hingga 1 miliar meter kubik per tahun selama 20 tahun.

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim atas ledakan pipa ini.

Untuk diketahui, ledakan kali ini bukan lah yang pertama. Karana dalam rentang waktu 2010 dan 2012, pipa pas telah diledakan lebih dari 10 kali. Kasus peledakan ini mulai terjadi setelah pemberontakan yang dipimpin Negara Islam di Sinai yang menyebabkan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak terguling.

Pemberontakan itu juga diketahui telah meruntuhkan kesepakatan 2005. Alhasil, perusahaan milik negara, Israel Electric Group, menggugat perusahaan milik pemerintah Mesir, General Petroleum Corporation dan Gas Alam Mesir. Hasilnya, dua perusahaan Mesir itu harus membayar denda sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp 23 triliun (Rp 13.745/dolar AS) pada 2015.

Beberapa tahun terakhir, setelah berhasil menemukan sumber gas alam di Mediterania, Israel menjadi salah satu pengekspor gas. Mesir dan Israel kemudian membuat kesepakatan baru pada 2018 senilai 15 miliar dolar AS atau Rp 206 triliun.

Dalam kesepakatan tersebut, Israel harus menyediakan 64 miliar kubik gas selama 10 tahun bagi Mesir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya