Berita

100 hari Jokowi-Maruf dihiasi kontroversi para menteri/Net

Politik

Pernyataan Kontroversial Para Menteri Ramaikan 100 Hari Jokowi-Maruf

KAMIS, 30 JANUARI 2020 | 13:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin dinilai kurang serius dalam memberantas korupsi dan penyelesaian pelanggaran HAM. Terutama pada 100 hari kerja mereka sejak dilantik pada 20 Oktober 2019.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/1).

"Justru pemerintahan Jokowi terkesan memberikan imunitas terhadap para pelaku pelanggaran HAM," sebut Ali Rifan.


Selain itu, di 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf, para menteri yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju justru tampak riuh dan gaduh dengan melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.

Misalnya, komentar Menteri Agama soal cadar dan celana cingkrang ataupun penghapusan materi perang pada era Nabi Muhammad SAW.

Begitu pula kontroversi Menteri Kelautan dan Perikanan yang membatalkan kebijakan menteri sebelumnya soal cantrang.

"Lalu polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan, gaduh kasus Jiwasraya, ASABRI, penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, grasi terhadap narapidana korupsi, dan lainnya," jelas Ali.

Ali melanjutkan, ke depan, pernyataan kontroversial berbagai kegaduhan yang ada harus dapat dicegah. Sebab, ingar bingar dan kebisingan yang dilakukan sejumlah menteri juga dapat meredupkan rasa optimisme yang sedang dibangun Presiden Jokowi di awal pemerintahan keduanya.

Ali berharap di kepemimpinan periode kedua ini, Presiden Jokowi langsung tancap gas dan berlari cepat mengejar berbagai ketertinggalan.

"Tidak ada lagi kontroversi dan kegaduhan menteri. Semua fokus menjalankan visi sang Presiden," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya