Berita

Joko Widodo dan Maruf Amin/Net

Politik

Tidak Melulu Kritik, Ini Sederet Capaian 100 Hari Kerja Jokowi-Maruf

KAMIS, 30 JANUARI 2020 | 10:10 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Memasuki 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin ada banyak catatan dan evaluasi yang perlu dibenahi. Tapi tidak melulu kritik, prestasi yang dicapai Jokowi-Maruf pun juga patut diapresiasi.

Demikian yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/1).

Apresiasi pertama adalah soal pembentukan komposisi kabinet yang berhasil menunjuk menteri dari kalangan muda atau milenial dari kalangan non-partai.


"Kehadiran menteri milenial dalam pemerintahan diharapkan mampu memberikan gebrakan, terobosan, ataupun lompatan-lompatan percepatan pembangunan dalam bidang pendidikan sesuai dengan tantangan zaman, pun mampu menjawab tantangan demografi," jelas Ali.

Hal kedua yang menurutnya patut diapresiasi adalah soal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi prioritas pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Jokowi tampaknya ingin membangun SDM unggul dengan mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan SDM Tanah Air. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menghimbau agar para menterinya tidak menggunakan cara-cara lama dalam membangun SDM, namun mengembangkan cara-cara baru.

Soal penyederhanaan regulasi yang digagas Jokowi pun perlu diapresiasi. Terlebih lagi soal rencana mantan Walikota Solo ini menerbitkan dua undang-undang, yakni UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM, yang masing-masing akan menjadi Omnibus Law.

"Upaya Presiden Jokowi menyederhanakan birokrasi juga menuai pujian. Eselonisasi disederhanakan Jokowi menjadi dua level saja dan jabatan eselon akan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi," ucap Ali.

Selanjutnya, soal visi Indonesia Maju 2045, menurut Ali, juga dinilai sejumlah kalangan sangat visioner dan memantulkan semangat optimisme.

Di samping hal-hal di atas, apresiasi publik juga muncul seiring dengan rencana pemindahan ibukota baru, penghapusan ujian nasional, kampus merdeka, kartu prakerja dan isu soal kedaulatan NKRI.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya