Berita

Prabowo Subianto/Net

Politik

100 Hari Pertama Prabowo Jadi Menhan Masih Meragukan

KAMIS, 30 JANUARI 2020 | 07:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Selama seratus hari menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto telah berkeliling ke tujuh negara. Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina, Prancis, dan Jerman dikunjungi dalam rangka diplomasi pertahanan.

Selain dialog dengan mitra dan sahabat, diplomasi yang dilakukan Prabowo juga bertujuan untuk peningkatan kerjasama pertahanan, peningkatan kapasitas personel militer, dan kemungkinan pembelian alutisista dari negara yang dikunjungi.

Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Rizal Darma Putra menilai, jika kunjungan yang dilakukan Prabowo dalam kerangka peningkatan kemampuan TNI, maka hal tersebut masih bisa diterima dengan baik.


“Tapi dari sisi lain, harus melihat juga prioritas apa saja dalam jangka pendek dan menengah dalam peningkatan kemampuan militer tersebut,” terangnya kepada redaksi, Kamis (30/1).

Rizal ragu upaya Prabowo tersebut dapat memenuhi apa yang dicanangkan dalam rencana jangka panjang Minimum Essential Forces (MEF) tahap ke-3 (2020-24). Apalagi, alokasi anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar Rp. 131,81 triliun.

Terlebih sejak Prabowo menjadi Menhan, seluruh kerjasama pertahanan utamanya pengadaan dan program alutsista diberhentikan dan belum terlihat keputusan apa yang akan diambil dalam proses pengadaan itu.

“Sementara dari sisi lingkungan strategis baru-baru ini juga Indonesia menghadapi pelanggaran wilayah ZEE oleh kapal-kapal China, yang mana nelayan China tersebut dikawal oleh kapal-kapal coast guard,” terangnya.

Artinya, Indonesia butuh kekuatan agar ditakuti, sehingga tidak ada lagi upaya pencurian ikan oleh China.

Kekuatan itu semakin mendesak untuk dimiliki mengingat isu-isu nontradisional di dalam negeri dan wilayah Asia Pasifik tidak dapat dihindari dan masih mendominasi seperti isu bencana alam, keamanan maritim, penculikan dan pebajakan di Laut Sulu, serangan siber, dan lain-lain.

“Memang secara obyektif kita belum bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh, tetapi ada beberapa catatan penting dalam evaluasi singkat kinerja Kemenhan ini,” tegasnya.

Catatan itu di antaranya, Kemenhan harus melakukan evaluasi menyeluruh MEF. Harus dilihat dari ancaman lingkungan strategis saat ini dan mendatang     

Selanjutnya, membuat prioritas pembelian alutsista yang sesuai potensi ancaman yang faktual yang sesuai dengan UU Industri Pertahanan dalam upaya mendorong industri pertahanan dalam negeri yang mandiri.  

“Kemudian menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan soal pengadaan alutsista,” sambungnya.

Sedang yang terakhir adalah menjalankan penyusunan perencanaan dan anggaran pertahanan yang multiyear, sehingga rencana jangka panjang pembangunan kekuatan pertahanan dapat diukur secara cermat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya