Berita

Situasi Kota Wuhan/Net

Dunia

Malaysia Tawarkan Bantuan Logistik Dan Masker Untuk Bisa Evakuasi Warga Negaranya Di Wuhan

RABU, 29 JANUARI 2020 | 14:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Malaysia, melalui kementerian luar negeri tengah melobi pemerintah China agar bisa mengevakuasi warganya yang masih berada di Wuhan, Provinsi Hubei, yang berjumlah 78 orang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di Putrajaya, Malaysia, Rabu siang (29/1).

"Mereka sekarang ini tidak boleh keluar dari Wuhan. Tapi kita ingin berunding dengan pemerintah China agar warga Malaysia yang tidak sakit boleh kembali dan mereka akan diperiksa bila sampai ke Malaysia," kata Mahathir.


Jika memang nanti warganya positif terkena virus novel corona (2019-nCoV), Mahathir menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk memberikan tindakan.

Mereka yang positif atau tinggal lama di Wuhan atau Hubei akan dikarantina selama 14 hari atau sampai mereka dipastikan bebas dari virus sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Untuk karantina sendiri, pemerintah Malaysia mengaku telah menyiapkan 26 rumah sakit dengan fasilitas isolasi.

Mahathir juga mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan bantuan makanan, sarung tangan, hingga masker untuk orang-orang di Wuhan dan sekitarnya. Mengingat saat ini ketersediaan logistik di sana sudah menipis akibat diisolasi.

Bantuan tersebut, kata pria 94 tahun ini akan diterbangkan menggunakan pesawat untuk mengevakuasi warga Malaysia di Wuhan.

"Kalau kita diizinkan untuk mengirim pesawat guna mengevakuasi warga Malaysia di Wuhan, kita juga akan membawa makanan, sarung tangan dan masker," ujarnya.

Sementara itu, hingga saat ini, di Malaysia sendiri sudah ada 7 orang yang positif terinfeksi virus 2019-nCoV.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya