Berita

Damai Hari Lubis/Net

Politik

Ketua AAB: Penegakan Hukum 100 Hari Jokowi-Maruf Semakin Amburadul

RABU, 29 JANUARI 2020 | 12:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penegakan hukum era pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua dinilai semakin amburadul, dan paling parah sejak zaman Orde Baru.

Demikian disampaikan Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis menanggapi 100 hari kerja pemerintahan Jokowi-Maruf setelah dilantik pada 20 Oktober 2019.

Menurut Damai, penegakan hukum di Indonesia saat ini dianggap semakin buruk dari periode pertama Jokowi bersama M. Jusuf Kalla.


"Penegakan hukum di Indonesia tampak semakin menjadi barang lux (susah didapat/barang mahal)," ujar Damai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1).

Penegakan hukum yang dimaksud dapat terlihat dari beberapa kasus yang tengah ramai saat ini. Misalnya, penanganan kasus dugaan korupsi terhadap buron politisi PDIP Harun Masiku yang dianggap melibatkan oknum tertentu.

Tidak hanya itu, kasus korupsi lainnya yang merugikan keuangan negara yang bese juga sebagai contoh buruknya penegakan hukum pada pemerintahan Jokowi-Maruf.

"Beberapa bisa menjadi cermin. Contoh pada penanganan kasus Harun Masiku yang melibatkan oknum-oknum tertentu, kasus Jiwasraya, ASABRI sampai dengan proses Lutfhi yang dipukuli dan disetrum petugas polisi pemeriksa atau penyidik," kata Damai.

Padahal, lanjut Damai, pada periode pertama Jokowi, Indonesia sudah sangat buruk dalam segi penegakan hukum. Dan sekarang semakin buruk.

"Periode pertama Presiden Jokowi yang buruk dari sisi penegakan hukum semakin amburadul pada periode keduanya yang nampak justru sebagai titik serius terendah sejak Orde Baru," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya