Berita

FGD "Oligarki Partai dan Pengaruhnya di Sistem Pemerintahan"/RMOL

Politik

Akademisi UI: Oligarki Politik Muncul Karena Uang Dan Hasrat Untuk Berkuasa

SELASA, 28 JANUARI 2020 | 21:11 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kelompok elit kecil yang megang kuasa atau kendali ditampuk kekuasaan pemerintahan disebut sebagai oligarki politik. Konsep ini pernah terjadi pada zaman orde baru silam.

Namun, oligarki politik kembali muncul dengan bentuk yang baru pasca orde baru ditumbangkan masyarakat Indonesia dalam gerakan reformasi 1998.

Bentuk baru itu kentara setelah Presiden Jokowi mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon Walikota Solo.


Dalam Forum Group Discussion (FGD) bertemakan "Oligarki Partai dan Pengaruhnya di Sistem Pemerintahan", Akademisi Universitas Indonesia (UI), Mulyadi berpandangan, oligarki politik yang terjadi pasca orde baru adalah akibat dari kesalahan rekruitmen pemimpin yang dilakukan partai politik.

"Di dalam teori politik, yang dimaksud rekruitmen politik adalah mencari orang-orang berbakat. Mencari itu bukan menunggu antrian. Bukan diumumkan baru mereka datang," ujar Mulyadi di kantor Nagara Institute, Jalan Dukuh Patra III No. 57, Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Selasa (28/1).

"Karena kalau itu terjadi maka setan mencarikan pekerjaan orang-orang menganggur," sambung Mulyadi.

Terkait hal ini, Mulyadi memberikan contoh peraturan perundang-undangan yang sudah mengatur pola perekrutan calon presiden dan wakil presiden yang salah.

Dia menyebutkan Pasal 6 ayat 2 UUD 1945 yang mengatakan, 'pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum'.

"Sangat tidak lazim, tidak ada teori politik yang saya pelajari bahwa partai politik A boleh mencalonkan kader partai politik B," katanya.

Karena aturan tersebut, Mulyadi menyatakan kalau benih-benih oligarki mulai terbentuk. Dimana awalnya muncul segelintir elit yang memiliki 'cuan' dan berhasrat untuk berkuasa.

"Karena negara ini lah memberi ruang munculnya suatu partai rental, kedua mahar politik, dan ketiga bandar politik," sebutnya.

Kemudian bandar politik ini, lanjut Mulyadi, bekerja untuk segelintir elit yang hendak duduk ditampuk kekuasaan.

Ketika bandar sudah tidak lagi memandang kapasitas calon pemimpin dan hanya berkaca pada materi. Saat itulah, oligargi yang sesungguhnya terbentuk.

"Jadi, oligarki politik adalah menempatkan orang-orang tidak berbakat ke jabaatan politik untuk mengurus pemerintahan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya