Berita

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono/RMOL

Politik

Draf Omnibus Law Sudah Selesai, Diumumkan Setelah Ada Surat Presiden

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 21:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang diunggulkan pemerintah masih menjadi perdebatan yang hangat diperbincangkan oleh publik. Sebab dalam perancangannya minim melibatkan pihak terkait.

Bahkan belakangan muncul draf RUU Omnibus Law palsu di masyarakat, karena tertutupnya proses perancangan aturan yang sejumlah kalangan disebut sebagai RUU Sapu Jagat.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono mengklarifikasi hal tersebut. Katanya, draf asli Omnibus Law cuma berhak dipegang instansinya.


"Jadi yang udah beredar bukan dari kami, kami belum berikan ke siapapun," tutur Susiwijono dalam jumpa pers di Gedung Ali Wardhana, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).

Kenadati demikian, Susi mengatakan bahwa perancangan final draf Omnibus Law telah selesai.

"Secara substansi sudah selesai sesuai arahan Presiden, dan detailnya masih kami review kecil," akunya.

Sebelum dibuka ke publik, Susi memastikan bahwa draf RUU mesti melewati beberapa tahapan terlebih dahulu. Diantaranya, menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dibahas dalam rapat terbatas (Ratas).

Setelah itu, menunggu tanda tangan kementerian lembaga terkait, hingga akhirnya menunggu surat presiden (Surpres).

"Nanti setelah tanda tangan Senin maka akan dilaporkan ke Presiden secara langsung. Kalau sudah di paraf semua maka presiden keluarkan surat presiden (surpres) untuk diserahkan ke DPR," jelasnya.

Sehingga, kata dia, sebelum surpres dikeluarkan oleh kepala negara. Maka, draf RUU tersebut tidak akan pernah diberikan pada siapapun.

"Jadi draf masih belum diberikan ke siapapun. Nanti kalau sudah ada Surpres maka nanti akan kami bagikan ke masyarakat atau siapapun," tutupnya.  

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya