Berita

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Hasto Tutup Mulut Rapat-rapat Saat Ditanya Soal Yasonna Laoly

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 19:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memilih bungkam saat dicecar awak media soal dugaan merintangi penyidikan yang diduga dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK.  

Hasto diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap upaya pergantian antar waktu (PAW) untuk tersangka eks caleg PDI Perjuangan, Saeful Bahri.

"Pak soal tudingan Obstruction Of Justice pak Yasonna Laoly gimana pak?," tanya wartawan kepada Hasto di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/1).


Hasto tidak menjawab. Kemudian, awak media menanyakan hal lain soal PAW dan PDI Perjuangan terkesan "kekeuh" menginginkan Harun Masiku menggantikan caleg terpilih yang meninggal dunia tiga pekan sebelum pemilihan, almarhum Nazarudin Kiemas.

"Kita sudah berikan keterangan ya. Tinggal nunggu penjelasan yang lain," ujar Hasto singkat.

Tak puas dengan jawaban anak buah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu awak media mempertanyakan apakah Harun Masiku "bermain" seorang diri dengan eks Komisioner KPU. Kemudian Hasto mengataka bahwa semuanya tinggal mengikuti perkembangan proses hukum yang berjalan.

"Cukup. Saya sudah berikan, kita percayakan pada proses hukum dan saya datang dengan sebuah niat baik," tandasnya.

Sekadar informasi, Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan Menkumham Yasonna H Laoly kepada KPK atas dugaan melakukan perbuatan merintangi penyidikan (obstruction of justice).

ICW melaporkan Yasonna lantaran telah melontarkan pernyataan soal keberadaan Harun Masiku masih di luar negeri. Padahal, Harun per 7 Januari 2020 sudah berada di Indonesia dan hingga kini belum ditangkap oleh KPK alias masih buron.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya