Berita

Prabowo Dampingi Jokowi Saat Melihat Pameran Alutsista Di Acara Rapim/Net

Pertahanan

Pesan Sri Mulyani Kepada Prabowo, Agar Evaluasi Strategi Belanja Alutsista

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 06:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pergantian jajaran petinggi di suatu lembaga atau kementerian tentu akan berdampak pada beberapa kebijakan. Beberapa kebijakan akan berubah termasuk juga anggaran. Itu pula yang sedang dihadapi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat membenahi anggaran Kemenhan.

Ia pun berterus terang, proses belanja alutsista membutuhkan waktu yang panjang, tetapi pergantian jajaran kepemimpinan membuat proses belanja yang sudah disiapkan itu harus berubah lagi. Sehingga menjadi masalah dalam menyerap anggarannya.

“Setiap penggantian kepemimpinan, setiap ganti panglima, selalu mengganti daftar alutista yang akan dibelanjakan. Padahal, kita tahu belanja alutista itu tidak cukup hanya setahun, prosesnya panjang,” ujar Sri Mulyani, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (23/1).

Itu sebabnya salah satu alasan penyerapan anggran Kementerian Pertahanan selalu tidak optimal. Sri Mulyani bahkan menyebut ia telah menambahkan Rp10 triliun untuk anggaran Kementerian Pertahanan di APBN 2020.

Anggaran Kementerian Pertahanan tahun ini menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, kementerian ini hanya mendapatkan alokasi sebesar Rp101,62 triliun, pada 2016 sebesar Rp102 triliun, 2017 sebesar Rp108 triliun, 2018 sebesar Rp107,7 triliun, dan 2019 sebesar Rp108,4 triliun.

Untuk tahun ini, Negara telah mengalokasikan dana terbesar dalam APBN 2020 yaitu  mencapai Rp127,35 triliun.

Sri Mulyani pun berpesan agar Kementerian Pertahanan mengevaluasi strategi belanja alutista agar anggaran bisa lebih optimal dan produktif.

“Oleh karena itu apabila anggaran lagi longgar, sebaiknya digunakan secara optimal. Apabila nanti APBN sempit terus rupiah melemah maka kementerian sendiri yang akan kesulitan,” ujar Sri Mulyani.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya