Berita

Wabah pneumonia tetap harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia/Net

Nusantara

Waspadai Wabah Pneumonia Coronavirus, Ini Yang Bisa Dilakukan Masyarakat

KAMIS, 23 JANUARI 2020 | 12:05 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

 Wabah pneumonia di Wuhan, China, diketahui telah menyebar ke berbagai negara. Meski saat ini di Indonesia belum ada kabar penderita penyakit ini, namun masyarakat tetap diminta waspada.

Hingga 21 Januari 2020, telah ditemukan 224 kasus serangan Coronavirus, 4 di kasus antaranya berakhir dengan kematian. Negara lain yang telah ditemukan kasus ini adalah Jepang (1 kasus), Korea Selatan (1 kasus), dan Thailand (2 kasus).

Penyakit ini dapat menular antarmanusia secara terbatas dan belum ada vaksin yang dapat mencegahnya.


Kendati sampai 22 Januari 2020 belum ditemukan penderita pneumonia akibat virus baru Novel Coronavirus (nCoV) di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta tetap melakukan upaya pencegahan dini, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Adapun bentuk kerja sama tersebut antara lain mengaktifkan thermal scanner di pintu masuk negara di bandara. Kemudian membuat surat edaran kewaspadaan terhadap pneumonia Novel Coronavirus kepada Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik.

Selain itu juga disiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan mengatur alur rujukan pasien terduga pneumonia akibat Novel Coronavirus, dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait virus ini melalui media elektronik dan media sosial.

Sejumlah tindakan antisipasi bisa dilakukan masyarakat. Seperti menerapkan etika batuk (menutup mulut/hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan tisu). Gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas (demam, batuk, dan flu) dan segera berobat.

Sering mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah merawat binatang. Cuci tangan tersebut dianjurkan dengan air mengalir dan sabun serta bilas kurang lebih 20 detik.

Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80 persen. Jika sedang sakit, kurangi aktivitas di luar rumah dan batasi kontak dengan orang lain.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, agar segera berobat ke Puskesmas atau RS terdekat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya