Berita

Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama/Net

Hukum

Penegak Hukum Harus Berlomba-lomba Usut Dugaan Korupsi JICT

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 18:49 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Di tengah maraknya kasus korupsi BUMN, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendesak penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan korupsi di Jakarta International Container Terminal (JICT) senilai Rp 4 triliun.

Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama menduga korupsi JICT ada keterlibatan orang dekat menteri saat ini.

"Untuk itu, kepada KPK, Kejaksaan dan Kepolisian harus berlomba-lomba mengungkap kasus besar di JICT. Tidak tanggung-tanggung negara rugi Rp 4 triliun," kata Haris, Senin (20/1).

Haris mengatakan apa yang menjadi temuan BPK harus didalami oleh para penegak hukum. Dimana, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kerugian negara akibat pengelolaan kerja sama JICT-Hutchison sebesar Rp 4 triliun. Diketahui, Hutchison adalah pemilik konsesi pengelolaan JICT.

"Ini melibatkan kakak kandung menteri," tegas Haris.

Sebagai organisasi kepemudaan, lanjut Haris, KNPI akan mengawal kasus ini untuk diusut tuntas.

"Ini namanya perampokan, KPK dan penegak hukum lainnya harus segera mengusut ini secepatnya. KNPI akan ikut mengawal agar kasus ini segera diungkap dan nama-nama yang terlibat harus ditangkap," tutur Haris.

Berdasarkan audit investigatif BPK dalam kasus perpanjangan kontrak JICT pada 6 Juni 2017. Hasilnya, terdapat penyimpangan dan pelanggaran aturan yang saling terkait diantaranya perpanjangan kontrak JICT tanpa izin konsesi pemerintah, tanpa tender, tanpa RUPS dan tidak dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Sehingga terindikasi merugikan negara senilai minimal Rp 4,08 triliun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya