Berita

Emrus Sihombing (sebelah kanan) saat jadi narasumber di diskusi Ada apa dibalik kasus Wahyu/RMOL

Politik

Emrus Sihombing: KPK Era Agus Rahardjo Cs Terjadi Politisasi

MINGGU, 19 JANUARI 2020 | 18:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kepemimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Agus Rahardjo Cs dinilai banyaknya pegawai yang mempolitisasi sebuah kasus tindak pidana korupsi.

"Di KPK sendiri pun saya bisa pertanggung jawabkan terjadi politisasi, KPK yang kemarin bukan yang sekarang," ucap pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing saat acara diskusi yang bertemakan "Ada Apa Dibalik Kasus Wahyu Setiawan?" yang digelar oleh Indonesia Law Reform Institute (ILRINS) di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1).

Politisasi yang dimaksud Emrus ialah dengan adanya Wadah Pegawai (WP) KPK di era kepemimpinan Agus Rahardjo.


Emrus menjelaskan, indikasi politisasi di era Agus Rahardjo sangat nampak saat adanya penolakan calon pimpinan KPK yang baru pada saat itu.

"Jadi orang yang menolak itu wadah (pegawai) KPK yang menolak pimpinan waktu capim kemarin harus mundur saat KPK sekarang, jangan berada di situ, gentle dong," tegasnya.

"Artinya adanya wadah (pegawai) KPK menolak calon pimpinan KPK itu urusan dia, berarti di KPK ada politisasi, saya berani berdebat dengan mereka," sambungnya.

Sehingga, Emrus berharap komisioner KPK yang dipimpin Firli Bahuri harus segera melakukan penelusuran untuk membongkar dan mengetahui pegawai KPK yang turut melakukan politisasi pada sebuah kasus yang ditangani.

"Komisioner KPK sekarang harus melakukan penelitian terminologi pendekatan seluruh agar bisa bongkar ada apa disana sampai ada wadah (pegawai) KPK disana. KPK tugasnya adalah melakukan (menjalankan) UU yang sudah ditugaskan untuk mereka," jelasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya