Berita

Diskusi Jiwasraya, Pansun vs Panja? di Jakarta/RMOL

Politik

Demokrat: Pansus Diperlukan Untuk Usut Aliran Uang Jiwasraya Ke Rezim Jokowi?

MINGGU, 19 JANUARI 2020 | 14:38 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dugaan megaskandal korupsi yang menimpa perusahaan asuransi Jiwasraya yang merugikan negara senilai Rp 13,7 triliun rupiah menjadi salah kasus korupsi terbesar yang ada di tubuh BUMN.

Demikian yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Didi Irawadi saat menjadi salah satu narasumber dalam diskusi publik bertema 'Kasus Jiwasraya, Panja VS Pansus?' yang digelar di kawasan  Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Untuk itu, Didi mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya.

"Kita apresiasi langkah kejaksaan yang sudah bagus. Tapi kita harus melihat ke mana aliran ini. Termasuk dugaan ke pemerintahan Jokowi menjelang Pemilu," ujarnya Minggu (19/1).

Menurut Didi telah banyak Pansus sebelumnya yang sukses membongkar skandal. Jadi kalau ada yang meragukan Pansus kali ini, menurut Didi, itu patut dipertanyakan.

"Proses Pansus bukan sesuatu yang angker dan berbahaya. Hampir di semua pemerintahan melakukan ini (Pansus). Kenapa pas Jiwasraya mengalami diskriminatif?" tanya Didi.

Oleh sebab itu, Didi menegaskan pihak aparat dan kejaksaan harus  berani membongkar dan mengusut siapa saja pihak yang terlibat dan Sutradara dibalik Jiwasraya.

"Gunakan undang-undang pencucian uang untuk meminta tanggungjawab atas kelalaian," pungkasnya.

 Kejaksaan Agung RI pun telah menahan lima orang terkait dugaan Korupsi Jiwasraya. kelimanya adalah eks Dirut Jiwasraya Hendrisman dan eks Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo.

Selain itu tiga orang tersangka lainnya adalah bos PT Hanson International Benny Tjokropsaputro, eks Kadiv Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan, serta Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya