Berita

Subsidi elpiji 3 kg bakal dicabut pemerintah/Net

Politik

Subsidi Elpiji 3 Kg Bakal Dicabut, Pengamat: Pemerintah Sengsarakan Rakyat Kecil

JUMAT, 17 JANUARI 2020 | 09:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg dinilai sebagai sebuah kebijakan yang tidak prorakyat dan sangat sangat membebani masyarakat. Pasalnya, harga satuan 'gas melon' yang semula berkisar Rp 20 ribu itu akan naik secara drastis hingga menyentuh Rp 35 ribu per tabung jika subsidi dicabut.

"Pencabutan subsidi elpiji 3 kg itu merupakan bentuk kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Elite tertawa, rakyat menjerit," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (17/1).

Menurut Ujang, dalam kondisi ekonomi yang lesu seperti saat ini, pemerintah malah seenaknya mencoba mencabut subsidi gas elpiji 3 kg. Hal itu justru membuat masyarakat yang sudah susah semakin tambah susah.


"Masyarakat bagai jatuh tertimpa tangga. Sudah susah, dengan naiknya tabung gas 3 kg, maka hidupnya makin susah," sesalnya.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini pun sudah mengecek langsung ke lapangan bahwa gas elpiji 3 kg sudah mulai langka lantaran masyarakat sudah mengetahui akan ada kenaikan harga.

"Saya tadi malam beli gas 3 kg dan itu sudah susah. Sudah langka di toko. Sudah diserbu masyarakat. Karena masyarakat tahu, gas 3 kg akan naik," tuturnya.

Atas dasar itu, ia menilai pemerintah sudah bertindak sewenang-wenang. Lebih jauh ia berharap agar pemerintah membatalkan rencana tersebut agar masyarakat masih menaruh kepercayaan.

"Imbasnya masyarakat akan tak percaya kepada pemerintah. Masyarakat merasa tak dilindungi oleh pemerintah," pungkasnya.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian ESDM akan mengubah skema subsidi elpiji 3 kg mulai smester II 2020.

Harga elpiji 3 kg nantinya akan menyesuaikan dengan tabung 12 kg yang harga satuannya mencapai Rp 150 ribu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya