Berita

Penyegelan Ruang Dewas TVRI/Net

Politik

Pasca Pemberhentian Helmy Yahya, Karyawan Segel Ruang Dewas TVRI

JUMAT, 17 JANUARI 2020 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Usai pemberhentian Helmy Yahya dari posisi Direktur Utama (Dirut) TVRI oleh  Dewan Pengawas (Dewas) TVRI, beredar kabar ruangan Dewas TVRI disegel karyawan.

Dari video yang beredar, tampak sejumlah pegawai berada di depan ruangan yang disegel tersebut.

Anggota Komisi I DPR Farhan selaku mitra kerja TVRI mendapat kabar karyawan TVRI menyegel ruang kerja Dewas. Ia mengatakan hal ini mengindentifikasikan adanya perluasan konflik.

"Semalam saya dapat kabar karyawan TVRI malah ikut menyegel ruang Dewan Pengawas. Ini menunjukkan adanya perluasan konflik," kata Farhan kepada wartawan, Jumat (17/1).

Farhan menduga penyegelan ruangan terkait pemberhentian Helmy Yahya.

Farhan menguraikan, ia bersama komisinya selaku mitra kerja TVRI sudah menjadwalkan rapat dengan Dewas TVRI mengenai posisi Helmy pada 21 Januari yang akan datang. Namun, ia menyesalkan sebelum rapat konsultasi digelar, Dewas justru mencopot Helmy.

"Komisi I sudah menjadwalkan sebetulnya rapat dengan Dewan Pengawas, tujuannya untuk mengetahui update kasus ini. Tetapi Dewan Pengawas malah langsung mengeluarkan pemberhentian, tanpa konsultasi dengan DPR-RI. Padahal dalam pertemuan informal terakhir, semua pihak sepakat menyelesaikan secara baik-baik dan tidak berujung pemberhentian," kata Farhan.

Farhan menyesalkan keputusan Dewas mencopot Helmy. Farhan menilai Dewas TVRI tidak mengindahkan mediasi yang dilakukan Menkominfo dan Komisi I. Farhan menilai di atas masalah konflik Dewas vs Direksi ini ada dua hal yang lebih penting, yaitu selamatkan LPP TVRI dan jaga semangat karyawan TVRI untuk tetap bekerja.

"Intinya kita semua harus fokus pada satu hal, yaitu save TVRI," ujar Farhan.

Kabar yang beredar penyegelan ruang Dewas TVRI merupakan aksi spontan pegawai pada saat  petinggi TVRI menggelar rapat di ruangan terpisah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya