Berita

Prabowo Subianto/Net

Politik

Ini Alasan Prabowo Subianto Rajin Lakukan Diplomasi Pertahanan

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 19:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Belum setahun menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sudah melakukan safari ke banyak negara. Tidak hanya berkunjung, Prabowo juga sering dikunjungi oleh perwakilan-perwakilan negara asing.

Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019. Beberapa hari setelahnya, Prabowo langsung mendapatkan kunjungan dari Duta Besar China untuk RI, Xiao Qian.

Kunjungan-kunjungan lainnya juga menyusul. Seperti dari Korea Selatan, Rusia, Yordania, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, hingga India.


Selain itu, ketua umum Partai Gerindra tersebut juga melakukan kunjungan. Mulai dari ke Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina, hingga ke Prancis.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo tidak semata-mata hanya berkunjung, namun untuk mendorong diplomasi pertahanan Indonesia.

Pasalnya, Prabowo menyadari diplomasi pertahanan adalah konsep penting bagi pertahanan suatu negara.

"Diplomasi pertahanan itu penting sekali. Itu adalah bagian penting dari konsep pertahanan kita (di mana) kita hidup di dunia yang terdiri dari negara-negara yang besar," ujar Dahnil di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/1).

Lebih jauh Dahnil menjelaskan, bentuk diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh Prabowo salah satunya adalah dengan kerja sama industri pertahanan.

Di mana Indonesia dan negara lain bisa berkolaborasi untuk membangun suatu alutsista atau bahkan saling menjual-belikan produk alutsistanya.

Selain industri pertahanan, ada juga pertukaran dan pelatihan taruna.

"Kerja sama termasuk kerja sama pertukaran kader taruna, kayak kita di Jepang ngirim taruna kita yang belajar di sana, dan negara-negara lain banyak yang kirimkan tarunanya atau perwiranya. Dalam rangka apa? Selain dalam rangka diplomasi pertahanan, juga untuk meningkatkan kapasitas perwira kita," ujar Dahnil.

Dan untuk melakukan diplomasi pertahanan, lanjut Dahnil yang juga jurubicara Prabow ini, diperlukan strategi-strategi di mana seorang Menteri Pertahanan harus bisa mengambil keputusan berdasarkan geopolitik yang sedang terjadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya