Sentilan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) kepada jajaran pimpinan KPU yang abai atas kasus Wahyu Setiawan dijawab langsung Ketua KPU Arief Budiman.
Arief mengaku tidak pernah mendapat cerita dari Wahyu tentang pertemuannya dengan utusan PDIP, Agustiani Tio Fridelina dan Saeful Bahri.
"Loh mengingatkan gimana? Kan Pak Wahyu sudah memberi keterangan, bahwa kalau dia mau ketemu orang-orang itu enggak pernah bicara sama kita (pimpinan KPU)," ujar Arief saat ditemui usai menghadiri sidang putusan pelanggaran kode etik, di Ruang Sidang DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).
Padahal, jika mengacu kepada pernyataan Wahyu di sidang pemeriksaan DKPP kemarin, diakui bahwa desakan utusan PDIP sudah diceritakan kepada Arief Budiman dan Evi Novida Ginting.
Desakan tersebut yakni terkait permohonan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPR RI PDIP Dapil Sumsel I Rizky Aprilia oleh Harun Masiku.
Hal ini, juga sempat dibacakan dalam sidang putusan DKPP Kamis siang ini (16/1) oleh Anggota Majelis Sidang Ida Budhiati.
Ida mengatakan, Wahyu mengakui melakukan pertemuan dengan utusan PDIP dan juga disampaikan kepada Arief Budiman cs.
Tapi, Arief bersikukuh dengan pernyataannya, tidak tahu menahu persoalan PAW yang diurus Wahyu bersama makelar PDIP.
"Gimana cara saya mengingatkan. Kan itu kan terungkap di persidangan. Dan dia mengakui kalau mau ketemu nggak ketemu kita. Gimana caranya saya mengingatkan. Ya gitu aja ya," demikian Arief.
