Berita

Kurtubi/Net

Politik

Incaran China Di Natuna Bukan Ikan, Tapi Migas

MINGGU, 12 JANUARI 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ada alasan yang lebih mendalam dan urgen bagi China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara.

Selain sumber daya ikan yang melimpah, China juga diperkirakan mengincar sumber daya minyak bumi dan gas (migas) yang terkandung di landasan kontinental Natuna Utara.

Prediksi tersebut diungkapkan oleh mantan anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Kurtubi yang menghadiri diskusi "Pantang Keok Hadapi Tiongkok" di Upnormal Coffe, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (12/1).

Kurtubi yang pada awalnya duduk di kursi audiens kemudian dipanggil ke atas panggung untuk menjelaskan maksud prediksinya tersebut.

"Kalau saya melihat, China itu kepinginnya kekayaan migasnya, bukan hanya ikan. Jauh lebih tinggi nilainya," ujarnya.

Pasalnya, cadangan migas di landasan kontinental perairan Natuna Utara adalah yang terbesar di Indonesia, katanya.

Di sana terdapat cadangan migas hingga 200 triliun cubic feet (TCF). Dari angka tersebut, sudah ada 50 tcf yang terbukti memang berada di sana atau sekitar 4 kali lebih besar dari cadangan migas di Blok Masela, Maluku.

Dengan populasi China yang mencapai 1,7 miliar dan banyak industri di sana, China sangat membutuhkan migas.

"China butuh gas yang luar biasa untuk menunjang industri petrokimianya sama industrinya. Dan Natuna begitu dekat degan China," lanjut pakar energi yang juga Dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah, kata Kurtubi harus mulai mengeksplorasi cadangan migas tersebut dengan membuka investasi besar. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya