Berita

Chusnul Mar'iyah/RMOL

Pertahanan

China Tetap Ngotot Klaim Natuna Utara, Chusnul Mar'iyah: TNI Harus Reformasi Besar-besaran

RABU, 08 JANUARI 2020 | 17:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rezim Komunis China masih terus ngotot bahwa wilayah Perairan Natuna Utara adalah bagian dari haknya. Hal itu terlihat dari keberadaan kapal-kapal nelayan, Coast Guard, hingga kapal perang China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tersebut.

Hal ini turut dikomentari Doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Chusnul Mar'iyah.

Menurut Chusnul, kasus Natuna Utara ini merupakan salah bukti dari rentetan besar pelemahan fungsi TNI sejak pasca orde baru atau era reformasi.

"Kan sejak reformasi, sejak orde baru, analisis kita selalu mengatakan tentara dipinggirkan. Padahal tentara itu harus dimiliki untuk pertahanan kedaulatan negara," ujar Chusnul saat ditemui di Gedung F FISIP UI, Kelapa Dua, Depok, Rabu (8/1).

Pelemahan TNI, disebutkan Chusnul, terbukti dari dominasi eksistensi kepolisian di ranah keamanan negara saat ini.

Kata Chusnul, polisi telah mendagradasi peran dan fungsi TNI ketika memiliki infrastruktur yang hampir sama dengan TNI.

"Enggak boleh polisi punya senjata berat. Itu sebenarnya (hak) tentara," katanya.

Selain itu, anggaran TNI yang semakin minim menjadi salah satu sebab peran dan fungsinya tergeser.

Jika dibanding anggaran Kepolisian, anggaran TNI yang tercantum di dalam APBN 2020 memang lebih besar dibanding kepolisian, yakni Rp 131,2 triliun berbanding Rp 104,7 triliun.

Akan tetapi, Chusnul masih melihat anggaran untuk TNI Angkatan Laut Indonesia lebih kecil ketimbang satuan Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU)
 
Dimana, alokasi anggaran TNI AL hanya sebesar Rp 2,8 triliun. Sementara, alokasi anggaran TNI AD mencapai Rp 3,4 triliun, dan alokasi anggaran TNI AU sebesar Rp 3,9 triliun.

Dana sebesar Rp 1,9 triliun, digunakan untuk pengembangan organisasi baru yaitu Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI.

Sisanya, sebesar 63 persen dari anggaran di 2020 akan digunakan untuk pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau pemutahiran alutsista.

"Angkatan laut anggarannya berapa? Nah ini persoalan juga, negara tidak memperhatikan. Padahal ini katanya negara Maritim, negara kepulauan, sebagian besar adalah wilayah laut. Tapi anggaran angkatan lautnya kecil," tutur Chusnul.

"Ini persoalan memang kita harus reformasi besar-besaran di tubuh TNI kita, kemampuan TNI kita," dia menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya