Berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Pertahanan

Luhut: Pembangunan Pangkalan Nelayan Di Natuna, Proyek Lama Itu

SELASA, 07 JANUARI 2020 | 16:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah bahwa dirinya membiarkan kapal-kapal asing asal China memasuki perairan yang mencuri ikan di Natuna, Kepulauan Riau demi investasi.

"Jangan bilang saya itu jual atau saya lacurkan kedaulatan kita dengan investasi, saya bukan orang bego," cetusnya di kantornya di Jakarta, Selasa (7/1).

Luhut mengatakan dalam menyelesaikan masalah natuna pemerintah akan memperkuat tugas Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law.

Nantinya, para petugas patroli perbatasan perairan Indonesia alias coast guard ini akan disatukan dalam Bakamla. Hal ini mengacu persoalan sejumlah kapal asing terutama dari China yang banyak melintasi perairan di Natuna, Kepulauan Riau.

"Kita perbaiki kewenangan coast guard ada di Bakamla lewat Omnibus Law, karena yang berwenang harus Bakamla di Zona Ekonomi Eksklusif," ucapnya.

Dengan memperkuat Bakamla maka akan meringankan tugas dari TNI Angkatan Laut. Sebab menurutnya, menghadapi kapal asing yang melintasi perairan Tanah Air hanya perlu dihadapi oleh coast guard.

"Kewenangan-kewenangan coast guard ada di Bakamla. Dengan demikian, ada South Chinesse tidak proper ke teknik. Proper teknik itu coast guard, itu aturan internasional. Karena kalau terus TNI yang tampil, kok sangar banget. Itu tidak dibenarkan dalam pergaulan internasional," kata Luhut.

Selain itu dalam menanggapi masuknya kapal asing China, Luhut juga mengatakan bakal mempercepat pembangunan pangkalan nelayan di Natuna untuk membantu para nelayan menangkap ikan di perairan ZEE Natuna.

Luhut mengakui bahwa pembangunan pangkalan nelayan sendiri merupakan proyek lama yang tak kunjung selesai.

Akan tetapi, dirinya berjanji bahwa tahun ini pangkalan tersebut akan selesai.

"Sudah bertahun-tahun kita persiapkan nelayan kita. Tapi pangkalan nelayan di Natuna tidak pernah siap. Sekarang akan kita paksa. Saya sudah bicara dengan Menteri KKP, dan ini harus siap tahun ini," ucapnya.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

PDIP Dikabarkan Usung Anies di Pilkada Jabar, Begini Respons Puan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:56

PDIP Kejam Campakkan Anies Baswedan

Rabu, 28 Agustus 2024 | 07:04

UPDATE

Bawaslu Ungkap 7 Kerawanan Pilkada Serentak 2024

Sabtu, 07 September 2024 | 19:36

Sulit Bagi Risma-Gus Hans Dapatkan Ceruk Pemilih Nahdliyin

Sabtu, 07 September 2024 | 19:26

Ridwan Kamil Janji Tidak Tinggalkan Identitas Jakarta

Sabtu, 07 September 2024 | 18:38

Anggota Dewan Gadai SK, Demi Gaya Hidup Hedon?

Sabtu, 07 September 2024 | 18:07

Usai Kunjungan Paus Fransiskus, Mgr Suharyo Berterima Kasih pada Presiden Jokowi

Sabtu, 07 September 2024 | 17:41

Paus Fransiskus Berdoa Kepada Patung Maria Bunda Segala Suku

Sabtu, 07 September 2024 | 17:17

PKS Optimalkan Komunitas untuk Menangkan Pilkada 2024

Sabtu, 07 September 2024 | 17:09

Ikut yang Menang, Warga Candi Puro Pilih Gabung Laju Bara

Sabtu, 07 September 2024 | 17:06

Kenang Faisal Basri, Airlangga Hartarto: Pemikiran Beliau Menjadi Pembelajaran

Sabtu, 07 September 2024 | 16:40

Pesawat India Mendarat Darurat di Turki Usai Terima Ancaman Bom

Sabtu, 07 September 2024 | 16:30

Selengkapnya