Berita

Qaem Soleimani Tewas dalam Serangan Yang Diluncurkan AS/Net

Pertahanan

Sekitar 864 WNI Di Irak, Kemlu Minta Semua Pihak Menahan Diri Pasca Serangan AS

SABTU, 04 JANUARI 2020 | 11:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beberapa hari memasuki tahun 2020, dunia dikejutkan oleh serangan militer AS di Bandara Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1). Serangan itu menewaskan Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Qasem Soleimani.

Perintah serangan udara mematikan itu tak jauh usai Trump dikenai dakwaan oleh DPR Negeri Paman Sam pada Desember 2019 lalu. Departemen Pertahanan AS atau yang kerap disebut Pentagon mengatakan mereka mempunyai alasan untuk mengenyahkan Soleimani karena dianggap telah membahayakan kepentingan warga Negeri Paman Sam.

Peristiwa itu memancing banyak kecaman dari para pemimpin dunia.  

Pemerintah Iran sangat geram terhadap aksi AS itu. Mereka berjanji akan membalas dendam dengan perlakuan setara yang telah diberikan Negeri Paman Sam.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Ia mengatakan akan ada pembalasan dendam yang hebat dan setara atas perbuatan Amerika Serikat.
Soleimani dianggap sebagai sosok kedua terkuat di Iran setelah Khamenei.

Publik pun khawatir konfrontasi dua negara tersebut akan melebar sehingga dapat memicu perang dunia ketiga. Maka tak heran tagar #WorldWar3 menggema di media sosial.

Peristiwa ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Indonesia. Berdasarkan data yang digunakan ketika pemilu 2019 lalu, terdapat sekitar 864 orang yang berada di Irak. Mereka menyebar, sebagian berada di Provinsi Erbil yang sebagian besar merupakan pekerja domestik dan bekerja untuk keluarga Kurdistan.

Kementerian Luar Negeri meminta kepada semua pihak agar menahan diri dan tidak terpancing usai serangan militer Amerika Serikat.

"Indonesia peduli terhadap meningkatnya situasi di Irak. Oleh sebab itu kami mendorong semua pihak untuk menahan diri untuk bertindak yang bisa membuat situasi lebih buruk," demikian keterangan resmi Kemenlu pada Sabtu (4/1).

Melalui keterangan tertulisnya, Kemlu meminta kepada WNI yang masih bermukim di Baghdad agar berhati-hati.

"Silakan hubungi KBRI bila memerlukan bantuan. Hotline KBRI di Baghdad yakni +9647500365228," kata Kemlu lagi. 

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

PDIP Dikabarkan Usung Anies di Pilkada Jabar, Begini Respons Puan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:56

PDIP Kejam Campakkan Anies Baswedan

Rabu, 28 Agustus 2024 | 07:04

UPDATE

Bawaslu Ungkap 7 Kerawanan Pilkada Serentak 2024

Sabtu, 07 September 2024 | 19:36

Sulit Bagi Risma-Gus Hans Dapatkan Ceruk Pemilih Nahdliyin

Sabtu, 07 September 2024 | 19:26

Ridwan Kamil Janji Tidak Tinggalkan Identitas Jakarta

Sabtu, 07 September 2024 | 18:38

Anggota Dewan Gadai SK, Demi Gaya Hidup Hedon?

Sabtu, 07 September 2024 | 18:07

Usai Kunjungan Paus Fransiskus, Mgr Suharyo Berterima Kasih pada Presiden Jokowi

Sabtu, 07 September 2024 | 17:41

Paus Fransiskus Berdoa Kepada Patung Maria Bunda Segala Suku

Sabtu, 07 September 2024 | 17:17

PKS Optimalkan Komunitas untuk Menangkan Pilkada 2024

Sabtu, 07 September 2024 | 17:09

Ikut yang Menang, Warga Candi Puro Pilih Gabung Laju Bara

Sabtu, 07 September 2024 | 17:06

Kenang Faisal Basri, Airlangga Hartarto: Pemikiran Beliau Menjadi Pembelajaran

Sabtu, 07 September 2024 | 16:40

Pesawat India Mendarat Darurat di Turki Usai Terima Ancaman Bom

Sabtu, 07 September 2024 | 16:30

Selengkapnya